Selain Mengingat Peristiwa Masa Lalu, Kenali 5 Tipe Memori Otak
Ilustrasi tipe memori otak manusia (Unsplash/Ian Dooley)

Bagikan:

JAKARTA – Memori merupakan bagian berharga, tanpanya, pemahaman terhadap dunia tak lagi utuh. Bahkan mengenali diri sendiri pun membutuhkan ingatan dari capaian yang sudah diraih hingga masa lalu yang mendewasakan.

Berbagai jenis memori disimpan dengan berbagai cara, dilansir Nature, Jumat, 4 Februari. Para peneliti menunjukkan detilnya dengan tepat lewat banyak studi. Berdasarkan jenis atau tipenya, memori dibedakan menjadi 5 berikut di bawah ini.

1. Memori jangka pendek

Jenis memori yang pertama ini, hanya bersifat sementara atau jangka pendek saja. Karakteristiknya adalah kapasitas rendah, artinya cepat penuh. Rata-rata yang disimpan berupa 7 item yang tidak terkait, seperti huruf, kata, angka. Dalam mengingat 7 deret angka, huruf, dan kata membutuhkan proses selama beberapa menit kecuali jika Anda berlatih trik mengingat cengan cepat.

Mengutip The Healthy, psikolog menyadari bahwa memori jangka pendek digunakan saat kita berbicara, berpikir, dan bertindak. Sehingga mereka menyebut sebagai ‘memori kerja’ untuk menekankan peran aktifnya.

tipe memori otak
Ilustrasi tipe memori otak manusia (Unsplash/Kelly Sikkema)

2. Memori episodik

Memori episodik, singkatnya dipakai ketika Anda menjawab pertanyaan “Apa yang Anda lakukan akhir pekan lalu?”. Atau mengingat pertama kali Anda melihat hujan turun atau berwisata ke pantai. Tipe memori episodik dikenal juga dengan kenangan yang bersifat episodik. Kita akan lebih mudah mengingat peristiwa dramatis, peristiwa yang menonjol, baik itu menghadirkan perasaan positif maupun negatif.

3. Memori jangka panjang

Setiap fakta yang Anda ketahui, semua hal yang dapat Anda lakukan, dan semua hal mengejutkan yang bahkan tidak Anda ketahui secara detil bisa tersimpan sebagai pengetahuan dan membentuk memori jangka panjang. Memori jangka panjang butuh penyimpanan yang sangat besar, baiknya dimanfaatkan agar tetap aktif dan waspada.

Kehilangan memori jangka panjang bisa menjadi tanpa beberapa jenis demensia. Demensia juga dialami ketika otak mulai menua.

4. Memori semantik

Memori semantik adalah pengetahuan umum tentang fakta, konsep, dan kosakata. Anda bahkan dapat menggunakannya untuk meningkatkan jumlah kosakata yang dipakai sehari-hari. Jenis memori ini, seperti menjawab pertanyaan “Apa ibu kota negara Peru?”.

Memori semantik dan episodik sering sulit dibedakan, terlebih ketika berbicara tentang peristiwa masa lalu. Misalnya, berkat memori semantik seseorang bisa mengingat asil akhir pemilihan nasional tetapi peristiwa yang terjadi disekitar momen tersebut berkaitan dengan ingatan episodik.

5. Memori prosedural

Memori prosedural berkaitan dengan keterampilan, termasuk keterampilan fisik dan mental yang diperoleh dari waktu ke waktu. Seperti misalnya mengendarai sepeda, menulis, hingga mengoperasikan keyboard.

Sebagian besar pengetahuan prosedural digunakan secara otomatis, tanpa perlu mengingat secara sadar tentang bagaimana menerapkannya. Memori prosedural dikenal sebagai memori implisit, karena berkaitan dengan kebiasaan. Ingatan prosedural bisa tersimpan tanpa banyak latihan, seperti bersepeda dan membaca.

Untuk keterampilan berbicara bahasa asing atau memainkan alat musik harus dilatih secara teratur karena jika tidak digunakan akan mudah terlupakan.