50 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Argentina dan Brasil Menatap Qatar dengan Optimisme Tinggi

​​​​​​JAKARTA - Gelaran Piala Dunia 2022 tinggal menghitung hari, dari seberang Samudera Atlantik, dua penguasa sepak bola dunia, Argentina dan Brasil, menatap Qatar dengan optimisme tinggi karena tampil mengesankan belakangan ini.

Bersama edisi baru Argentina, megabintang Lionel Messi yang menginjak usia 35 tahun saat Piala Dunia 2022 digelar. Dia menikmati petualangan bersama skuad Argentina terbaik sepanjang karier sang megabintang.

Menukil Antara, tim asuhan Lionel Scaloni ini sudah 35 pertandingan tak terkalahkan sejak 2019 yang merupakan rekor bagi Argentina. Tim ini juga membuat Messi akhirnya mendapatkan trofi pertamanya bersama timnas setelah menjuarai Copa America tahun lalu.

Perjalanan tak kalah mengesankan diperlihatkan Brasil yang hanya satu kali kalah dalam 29 pertandingan terakhir ketika takluk kepada Argentina dalam final Copa America 2021.

Meskipun demikian, kekuatan keduanya masih dipertanyakan karena kebanyakan yang mereka lawan adalah tim-tim inferior dalam laga persahabatan, selain tim-tim sesama Amerika Selatan dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.

Keraguan itu dipupus setelah Argentina membekap Italia 3-0 dalam Finalissima pada 1 Juni tahun ini yang mempertemukan juara Piala Eropa dengan juara Copa America.

Namun, Nations League dan berbagai laga di lima benua, terlanjur mengubah peringkat 32 tim peserta Piala Dunia 2022.

Sebanyak 16 tim mengalami penurunan peringkat termasuk Argentina, Uruguay dan Prancis yang turun 1 peringkat, sementara Portugal dan Kamerun turun lima peringkat. Belgia, Senegal dan Tunisia malah turun empat peringkat.

Adapun 12 tim lainnya mengalami kenaikan peringkat, termasuk Brasil dan Inggris yang naik satu peringkat, sedangkan finalis Piala Dunia 2018 Kroasia melonjak lima peringkat yang juga dialami Serbia dan Ekuador. Australia menjadi tim dengan kenaikan tertinggi, enam peringkat.

Ini bisa saja cuma angka dalam peringkat. Penampilan buruk sejumlah negara belakangan ini juga bisa saja kebetulan.

Namun, statistik yang tersaji belakangan ini tidak bisa menghilangkan kemungkinan lanskap sepak bola global bakal berubah dalam Piala Dunia 2022.