JAKARTA - Argentina bermain imbang 0-0 melawan Brasil pada Selasa waktu setempat atau Rabu WIB sehingga menjadi tim Amerika Selatan kedua yang lolos ke putaran Piala Dunia 2022. Pelatih Lionel Scaloni senang luar biasa dengan menyanjung para pemainnya dalam mengakhiri tahun yang disebutnya tahun yang "luar biasa".
Seri dan hasil-hasil pertandingan lain membuat Argentina menyusul Brasil ke putaran final Piala Dunia Qatar dengan masih menyisakan empat hingga lima pertandingan lagi.
Prestasi itu tercipta empat bulan setelah Scaloni memimpin Argentina menjuarai Copa America yang merupakan trofi besar pertama mereka dalam 28 tahun terakhir.
π #Eliminatorias #Qatar2022 πΆπ¦, ¡allá vamos! β
La #Scaloneta π viaja hacia la @fifaworldcup_es. ¡#VamosArgentina π¦π·! pic.twitter.com/k35zKKr3h4
— Selección Argentina π¦π· (@Argentina) November 17, 2021
"Ini tahun yang luar biasa," kata mantan pemain Lazio, Deportivo La Coruna dan West Ham itu seperti dikutip Antara dari Reuters, Rabu. "Menjuarai Copa, lolos ke Piala Dunia tanpa terkalahkan. Itu sungguh mimpi."
Scaloni belum pernah menjadi pelatih kepala ketika pada 2018 ditunjuk melatih Argentina tetapi dia telah mengubah Argentina menjadi tim yang bisa menatap Qatar dengan optimisme besar.
BACA JUGA:
Lionel Messi akhirnya menikmati sepak bola internasionalnya setelah bertahun-tahun mengalami pasang surut bersama timnas Argentina yang bersama jangkar Rodrigo De Paul yang semakin berpengaruh membuat Argentina terlihat mapan dan solid.
Yang paling terlihat adalah Scaloni sudah menambal pertahanan yang rapuh, terutama dalam posisi kiper setelah Emiliano Martinez berubah menjadi penjaga gawang paling andal yang mereka miliki saat ini.
Argentina hanya kebobolan enam gol dalam 13 pertandingan kualifikasi atau cuma dua gol lebih banyak dari Brazil.
Hasil imbang melawan seteru berat mereka adalah pertandingan tak terkalahkan Argentina yang ke-27 yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun, dan terjadi hanya beberapa hari setelah mereka mengalahkan Uruguay 1-0 di Montevideo.
"Kami memperoleh empat poin dari dua lawan yang sangat berat," kata Scaloni. "Kami semua ingin menang, tentu saja, tetapi permainan ini membuat tim bertambah matang."