Pimpin Komando PPP, Mardiono: Suharso Monoarfa akan Support Kepemimpinan Saya
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PPP Muhamad Mardiono mengatakan silaturahmi dengan Suharso Monoarfa masih tertap terjaga meski pucuk kepemimpinan PPP sudah berganti.
"Beliau (Suharso Monoarfa) tentu enggak akan kemudian melupakan PPP, enggak. Masih tetap kita berkomunikasi untuk bagaimana memajukan PPP,” kata Mardiono kepada wartawan di bilangan jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Minggu, 25 September.
Mardiono menyampaikan struktur DPP PPP hanya berubah pada posisi kepemimpinan. Sehingga jalannya roda partai tetap seperti biasa hanya saja komando kini dipegang langsung dirinya.
Mardiono optimistis PPP di bawah kepemimpinannya akan didukung para eks ketum partai berlambang Kakbah lainnya, termasuk Suharso.
“Ya hanya beda kalo dulu beliau yang langsung memimpin, nah sekarang yang mimpin saya. Tentu nanti, beliau akan mensupport kepemimpinan saya ini," ujarnya.
Baca juga:
- Soal PDIP dan PKB Berpasangan di Pilpres 2024, Puan: Namanya Mau Nikah, Semua Cari yang Cocok
- MAKI Beberkan Lukas Enembe Kerap Berjudi di Genting Highland Malaysia, Filipina Hingga Singapura
- Wanita Terduga Pelaku Penganiayaan dan Korbannya Konsumen Ojol Berencana Mediasi di Polsek Pesanggrahan Senin Besok
- Riza Patria dan Anies Baswedan Dukung Penuh Pj Gubernur DKI Jakarta Pilihan Jokowi
Seperti diketahui, internal PPP sempat memanas usai Suharso Monoarfa diberhentikan tiga Pimpinan Majelis PPP tertanggal 30 Agustus 2022. Namun, seiring waktu PPP menyelesaikan permasalahan internalnya agar dapat segera kembali menatap Pemilu 2024.
Mardiono pun sempat yakin PPP di bawah kepemimpinannya meraih suara maksimal pada kontestastasi pesta demokrasi lima tahunan.
Mardiono mengaku PPP tidak ingin mengulang sejarah buruk mendapat suara kecil pada Pemilu 2019. Maka, dia menegaskan pihaknya akan berusaha keras agar PPP tidak tenggelam di antara partai baru lainnya.
"PPP tidak sendirian, partai lain juga akan menghadapi agenda besar tahapan Pemilu 2024 yang waktunya kurang dari 500 hari. Ini pekerjaan besar, kewajiban konstitusi bagi PPP untuk ikut dalam penyelenggaraan pemilu,” ujar Mardiono, Rabu, 7 September.