JAKARTA - Mantan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa merespons partainya yang berpotensi gagal lolos ke Parlemen karena tak memenuhi ambang batas sebesar 4 persen. Suharso menilai pimpinan Partai Ka'bah semestinya menjadi yang paling bertanggung jawab.
Suharso awalnya enggan berkomentar mengenai kemungkinan PPP gagal untuk kembali lolos ke Senayan, meski sudah berupaya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ah saya nggak punya komentar soal itu," ujar Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Juni.
Menteri PPN/Kepala Bappenas itu juga ogah menilai kepemimpinan Plt PPP M Mardiono. Namun sebagai mantan Ketum, Suharso berharap, PPP bisa lebih baik lagi di Pemilu selanjutnya.
"Wah saya bukan orang yang patut, yang pantas untuk menilai ya," katanya.
"Anu aja, namanya kalau orang Jawa bilang itu ketempuhan. Karena saya juga pernah jadi pimpinan di situ, kemudian tidak masuk lagi ya, ya mudah-mudahan yang akan datang bisa lebih baik lagi, itu aja," lanjut Suharso.
Meski begitu, Suharso tak sepakat jika Mardiono mempertanyakan kegagalannya. Sebelumnya, viral pernyataan Mardiono soal 'Mardiono gagal yang mana?'.
Seharusnya, kata Suharso, sebagai pimpinan dialah yang paling bertanggung jawab atas kegagalan PPP meraih lebih dari 4 persen suara pada Pileg 2024.
BACA JUGA:
"Ya saya kira, apa namanya, nggak begitu ya menurut saya. Kalau mau tanggung jawab ya pimpinanlah yang bertanggung jawab kan ya," pungkasnya.