Twitter Ajak Peneliti di Seluruh Dunia untuk Bergabung Menganalisis Platformnya

JAKARTA - Twitter kembali menggaet banyak peneliti untuk bergabung mempelajari tata kelola platform melalui Twitter Moderation Research Consortium (TMRC).  TMRC merupakan sekelompok ahli dari seluruh akademisi, masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan jurnalisme.

Sebelumnya, keanggotaan di TMRC terbatas pada mitra tepercaya dan terpilih, tetapi Twitter kini mulai menawarkan kesempatan kepada semua peneliti di seluruh dunia untuk mendaftar.

Untuk diterima di TMRC, pelamar harus membuktikan bahwa mereka berafiliasi dengan salah satu dari beberapa organisasi yang memenuhi syarat, memiliki pengalaman sebelumnya menganalisis berdasarkan data dan kasus penggunaan kepentingan publik tertentu untuk data, serta menggunakan standar industri sistem guna melindungi penelitian mereka.

Namun, mereka yang tidak memenuhi syarat termasuk mahasiswa sarjana, pejabat industri dan pemerintah, serta kelompok yang berencana membagikan data TMRC dengan pemerintah atau pihak luar lainnya.

Saat ini, TMRC telah memberi puluhan ribu peneliti akses ke-52 kumpulan data yang mencakup sembilan terabyte media dan lebih dari 220 juta Tweet.

"Semuanya dengan satu tujuan, memberdayakan tingkat penelitian empiris yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam serangan yang didukung negara terhadap integritas percakapan di Twitter," ungkap Twitter dalam blog resminya, Jumat, 23 September.

Setelah diterima, anggota TMRC yang baru dibentuk akan mendapatkan akses ke arsip data operasi Twitter. Perusahaan mengatakan mereka akan terus mendukung pengungkapan data yang berkaitan dengan kampanye manipulasi platform persisten.

Khususnya pada konten yang diposting dalam pelanggaran manipulasi dan kebijakan spam, terlebih di masa mendatang perusahaan akan berbagi data tentang area kebijakan lainnya, misalnya tweet yang telah diberi label berpotensi menyesatkan, dengan semua anggota TMRC.

"Tujuan kami adalah untuk tetap transparan tentang aktivitas yang kami identifikasi di Twitter sambil mengatasi tantangan keselamatan, keamanan, dan integritas yang cukup besar yang datang dengan pengungkapan semacam ini," jelas Twitter.

Hingga saat ini, TMRC telah beroperasi dalam kapasitas percontohan, berbagi data Twitter dengan anggota termasuk Stanford Internet Observatory tentang akun yang dihapus jaringan sosial sehubungan dengan manipulasi platform dan operasi informasi yang didukung negara.