Anies Ungkap Siap Nyapres Saat Masih Jabat Gubernur DKI Justru Dianggap Tepat

JAKARTA - Sejumlah pihak memandang Anies Baswedan tidak etis menyatakan siap maju sebagai calon presiden (capres) 2024 saat masih mengemban jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Namun, menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, saat ini justru menjadi momentum yang tepat bagi Anies untuk mendeklarasikan dirinya siap mengikuti kontestasi politik ini.

Ujang menyebut, saat ini Anies masih kerap menjadi perbincangan publik karena masih punya jabatan sebagai kepala daerah. Apalagi, masa jabatan Anies di DKI kurang dari sebulan lagi sampai 16 Oktober.

"Ini timing yang pas. Anies kurang lebih sebulan lagi sudah tidak menjabat sebagai gubernur. Suka tidak suka, senang tidak senang, itu harus diungkapkan di tengah desakan Anies akan mencalonkan diri atau tidak," kata Ujang kepada VOI, Senin, 19 September.

Lalu, publik juga telah mempertanyakan kepastian Anies untuk maju dalam Pilpres 2024. Berbagai kebijakan, program, hingga pembangunan di Jakarta saat ini pun kerap dikaitkan dengan skema pencapresan Anies.

"Selama ini mungkin Anies banyak mendapat pertanyaan, tekanan, apakah akan nyapres atau tidak. Kan, apapun soal selalu dikaitkan dengan pencapresan Anies. Seperti stadion JIS, kemudian diperiksa KPK soal Formula E, dikaitkan dengan pencapresan," ungkap Ujang.

"Walaupun, memang banyak yang menganggap enggak pas, tapi saya lihat Anies sudah mengukur timing itu," lanjutnya.

Sebelumnya, saat berada di Singapura, Anies menyatakan siap maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 jika ada partai politik atau gabungan partai politik yang mau mengusungnya.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," kata Anies kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis, 15 September.

Anies mengungkapkan bahwa dirinya memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan semua partai demi bisa mengikuti kontestasi politik dua tahun mendatang. Sebab, dia merupakan tokoh politik yang berada pada jalur independen dan tidak bergabung dengan partai manapun.

Anies pun menanggapi beberapa hasil survei calon presiden yang menunjukkan bahwa elektabilitasnya saat ini termasuk yang tertinggi. "Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," ungkap Anies.

Anies kembali buka suara mengenai hal ini. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengibaratkan kesiapan sebagai calon presiden saat partai politik mengusungnya dengan penugasan dari ketua RT. Atas tugas itu, Anies mengaku harus merasa siap.

"Ketika ada panggilan tugas, RT saja, manggil saya untuk tugas di kampung saya, jadi pembina untuk karang taruna, saya terima tugas itu. Jadi, panggilan tugas itu adalah sesuatu yang normal. Setiap kali ada panggilan tugas, yaitu untuk kebaikan masyarakat, untuk kebaikan semua, maka selalu saya katakan siap," urai Anies saat ditemui di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Minggu, 18 September.