Terungkap! Peristiwa Ini Jadi Asal Muasal Cincin Planet Saturnus Terbentuk
JAKARTA - Cincin yang melingkar di planet Saturnus diduga tercipta dari Bulan yang hilang karena terdampak gravitasi planet.
Menurut ilmuwan luar angkasa di Massachusetts Institute of Technology dan University of California, Berkeley, cincin planet itu mungkin berasal dari Bulan kuno yang telah lama menghilang.
Saat ini Saturnus memiliki 82 Bulan, kemungkinan besar planet bercincin itu pernah memiliki satu Bulan lagi yang mengorbit di sana selama beberapa miliar tahun lalu. Bulan itu dijuluki Chrysalis.
Namun, sekitar 160 juta tahun yang lalu, Bulan itu menjadi tidak stabil dan berayun terlalu dekat dengan Saturnus. Peneliti menggambarkannya sebagai pertemuan merumput yang bisa menghancurkan Bulan.
Sementara raksasa gas tersebut diklaim telah menelan 99 persen Bulan, sisanya tertahan di orbit, pecah menjadi bongkahan es kecil yang akhirnya membentuk cincin planet.
Baca juga:
- AS dan China Klaim Punya Titik Pendaratan di Bulan yang Sama, Awas Konflik Bisa Terjadi!
- Siap Kasih Gaji Tinggi, Polygon Bakal Rekrut 200 Karyawan dari Berbagai Negara!
- Peneliti China Temukan Mineral dalam Sampel yang Diambil dari Permukaan Bulan
- WSJ Ungkap Kesalahan Besar Instagram karena Lakukan Tiktok-ifikasi, Jubir Meta Membantah
Penelitian sebelumnya memperkirakan cincin Saturnus berusia 100 juta tahun, jauh lebih muda dari planet itu sendiri, meskipun usianya masih menjadi topik perdebatan hangat.
"Berbagai penjelasan telah ditawarkan, tetapi tidak ada yang benar-benar meyakinkan. Yang keren adalah bahwa usia muda cincin yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan secara alami dijelaskan dalam skenario kami," ungkap penulis studi Jack Wisdom, dan seorang profesor ilmu planet di Massachusetts. Institut Teknologi.
Penelitian baru, yang diterbitkan dalam jurnal Science belum lama ini didasarkan pada pemodelan komputer menggunakan pengukuran yang dilakukan pada 2017 di akhir misi Cassini NASA, yang menghabiskan 13 tahun menjelajahi Saturnus dan bulan-bulannya. Demikian dikutip dari CNN Internasional, Jumat, 16 September.