68 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Bagaimana Nasib Pulisic di Tangan Graham Potter?

JAKARTA - Masa depan Christian Pulisic di Chelsea sempat dipenuhi tanda tanya. Peluang pemain tim nasional Amerika Serikat itu untuk pergi ke Piala Dunia 2022 di Qatar pun hampir habis.

Sejauh musim baru Liga Premier berjalan, Pulisic telah membuat enam penampilan. Tapi, lima di antaranya datang dari bangku cadangan.

Namun, pergantian pelatih dari Thomas Tuchel ke Graham Potter dapat memungkinkan Pulisic untuk mendapatkan tempat di starting eleven The Blues.

Secara taktik, kedua pelatih sangat mirip. Tuchel menggunakan formasi 3-4-3 untuk sebagian besar waktunya di Chelsea. Sedangkan Graham Potter menggunakan 3-5-2 di Brighton. Jadi, di atas kertas tidak banyak perubahan.

Yang akan berubah adalah peran para pemain dan fungsi yang mungkin mereka miliki dalam skuad.

Salah satu hal yang paling membuat Pulisic frustrasi musim lalu adalah harus bermain di sayap kiri atau kanan. Sementara, dia paling nyaman berada di dekat kotak lawan.

Mengingat jumlah cedera The Blues pada musim lalu, para pemain dipaksa bermain dalam peran yang berbeda. Pulisic bahkan bermain sebagai false nine ketika Lukaku maupun Kai Havertz tidak dalam kondisi prima.

Di bawah Potter, mantan bintang Borussia Dortmund itu kini berpeluang menjadi pemain utama dalam starting line up.

Bekerja dalam formasi 3-4-3 yang disukai Potter, Pulisic pada dasarnya dapat meniru Leandro Trossard yang memainkan peran penting dalam kesuksesan awal musim Brighton.