Jenderal Andika Segera Pensiun, Politikus PDIP Prediksi Ada Potong Generasi Untuk Pilih Panglima TNI
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan segera memasuki masa pensiun pada Desember 2022 nanti.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon, memprediksi akan ada potong generasi untuk memilih Panglima TNI pengganti Andika Perkasa.
Awalnya, Effendi menjelaskan analisanya terkait pergantian Panglima TNI. Di mana, masa dinas Jenderal Andika Perkasa akan jatuh pada 21 Desember 2022. Sehingga menurutnya, Andika akan memasuki masa pensiun pada 1 Januari 2023.
Effendi menuturkan, jika sampai 4 Oktober 2022 belum ada Surat Presiden (Supres) masuk dari Presiden Jokowi, maka menghitung siklus persidangan di DPR baru akan diputuskan pada November. Pasalnya, pada 5 Oktober 2022 DPR sudah kembali memasuki masa reses.
"Kalau andaikan Pak Presiden menyampaikan sebelum 4 Oktober 2022, misalkan tanggal 1, tanggal 2 Paripurna, malamnya langsung fit and proper, tanggal 3 sudah keluar jawabannya ke Presiden, selanjutnya sertijab bisa kapan saja," ujar Effendi, Jumat, 9 September.
Namun, lanjutnya, jika hal tersebut baru disampaikan pada November 2022, maka prosesnya baru mulai di awal Desember. Dari tiga Kepala Staf di Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara, Effendi menilai ketiganya punya peluang yang sama.
"Inikan tiga-tiganya kecuali Pak Fajar, sudah masa 11 bulan juga, tinggal. Jatuh temponya rata-rata November 2023 tahun depan. Tahun depan itu sudah tahun politik, pasti Presiden akan mempertimbangkan kesiapan TNI bersama dengan Polri untuk menjamin stabilitas nasional," jelasnya.
Politikus PDIP itu mengatakan, apabila Presiden Jokowi akan memilih salah satu dari tiga Kepala Staf untuk menjadi Panglima TNI, maka Presiden akan menggunakan skenario menyampaikan Surpres pada Oktober 2022.
Meskipun, kata Effendi, nantinya Panglima TNI yang baru hanya akan menjalankan anggaran yang sudah diketok palu.
Selain itu, Effendi mengungkap adanya kemungkinan tradisi baru untuk potong generasi demi menjaga netralitas dan menjaga stabilitas politik bangsa dalam pemilihan calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.
Baca juga:
- Isu Disharmoni Panglima TNI-KSAD, Effendi Simbolon: Dapat Informasi Cukup Lama, Kalau Harmonis Alhamdulillah
- Bantah Effendi Simbolon, TB Hasanuddin: Tidak Ada Disharmoni Antara Panglima TNI dan KSAD Dudung
- Fadli Zon Ikut Berduka dengan Kepergian Ratu Elizabeth II: Semoga Sikap Tidak Mementingkan Diri Sendiri Jadi Inspirasi Pemimpin
- 7 Gaya Berpakaian Ratu Elizabeth II Paling Ikonik dan Elegan Semasa Hidup
"Saya mendapat informasi akan ada kemungkinan potong generasi seperti di Polri. Jadi dia (calon Panglima TNI) akan pensiun di 2026 atau 2027, sehingga melintasi tahun politik dan melintasi periodesasi," ungkapnya.
"Tapi kita tidak tahu dan masih menunggu informasi terkait ini. Karena ini hal yang baru di TNI. Kalau di Polri kan sudah dua kali (potong generasi untuk jabatan Kapolri)," kat Effendi.