PM Baru Inggris, Liz Truss Ingin Jadikan Negaranya Pusat Teknologi Kripto Global

JAKARTA - Richard Fuller, Sekretaris Ekonomi untuk Departemen Keuangan Inggris, menyatakan jika pemerintah ingin Inggris menjadi “pusat global yang dominan untuk teknologi kripto.”

Dalam debat parlemen tentang regulasi aset kripto di Inggris pada Rabu, 7 September, Fuller mendukung kasus penggunaan yang "kuat" untuk teknologi kripto dan blockchain. Ini termasuk menggunakan teknologi buku besar terdistribusi untuk bea cukai dan perdagangan internasional dan menyimpan catatan medis di blockchain.

Alexander Stafford, sekretaris pribadi parlemen untuk PM Inggris, Liz Truss yang baru terpilih, menambahkan perdana menteri “menegaskan kembali” komitmennya untuk menyediakan konektivitas internet bagi penduduk Inggris, yang dapat memungkinkan akses untuk membeli, menjual, dan menambang kripto.

“Ketika teknologi kripto tumbuh secara signifikan, Pemerintah Inggris mencari cara untuk mencapai keunggulan kompetitif global bagi Inggris,” kata Fuller, seperti dikutip Cointelegraph.

“Kami ingin menjadi negara pilihan bagi mereka yang ingin berkreasi, berinovasi, dan membangun di ruang kripto. Ini dilakukan dengan menjadikan negara ini tempat yang ramah untuk teknologi kripto, kami dapat menarik investasi, menghasilkan pekerjaan baru, mendapat manfaat dari pajak pendapatan, menciptakan gelombang terobosan produk dan layanan baru, dan menjembatani posisi layanan keuangan Inggris saat ini ke era baru,” tambah Fuller.

Fuller mengatakan bahwa di bawah Truss, pemerintah Inggris berencana untuk bergerak maju dengan Financial Services and Markets Bill, undang-undang yang diperkenalkan pada bulan Juli yang bertujuan untuk menetapkan kerangka peraturan untuk stablecoin.

Selain itu, ia menyarankan dukungan untuk Undang-Undang Kejahatan Ekonomi (Transparansi dan Penegakan), yang akan memberikan penegakan hukum “kekuatan baru untuk merebut dan memulihkan aset kripto.”

"Inggris bisa menjadi penonton karena teknologi ini mengubah aspek kehidupan, atau kita bisa menjadi tempat terbaik di dunia untuk memulai dan menskalakan teknologi kripto," kata Fuller. "Kami ingin Inggris menjadi pusat global yang dominan untuk teknologi kripto, dan dengan demikian akan membangun kekuatan sektor tekfin kami yang berkembang, menciptakan lapangan kerja baru, mengembangkan produk dan layanan baru yang inovatif.”

Fuller menjadi sekretaris ekonomi setelah pengunduran diri John Glen dan pejabat tinggi lainnya di pemerintah Inggris pada Juli lalu sebagai tanggapan atas tuduhan pelanggaran di pemerintahan mantan Perdana Menteri Boris Johnson, mengguncang posisi yang berpotensi memengaruhi kebijakan kripto di negara tersebut. Pada Selasa lalu, Truss juga menunjuk Kwasi Kwarteng sebagai rektor bendahara, atau kepala menteri keuangan.