Dukung Serangan Balasan Ukraina Terhadap Rusia, Amerika Serikat Kembali Kucurkan Bantuan Militer
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) kembali mengumumkan rencana untuk menambah bantuan militer untuk Ukraina, di tengah upaya serangan balasan yang dilakukan Kyiv terhadap Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Kyiv pada Hari Kamis, untuk menjanjikan bantuan keamanan baru senilai 2 miliar dolar AS.
Kunjungan kedua Blinken ke ibu kota Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari, terjadi ketika Ukraina melaporkan kemajuan dalam upayanya untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Rusia di dekat kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv.
Bertemu Presiden Volodymyr Zelensky di Kyiv, Menlu Blinken mengatakan kunjungannya datang pada "momen penting" bagi Ukraina, mencatat bahwa serangan balasan terbukti efektif.
"Saya pikir alasan kesuksesan ini adalah karena ini adalah tanah air Anda, bukan Rusia, dan ini sangat mendasar," kata Menlu Blinken kepada Presiden Zelensky, melansir Reuters 8 September.
Presiden Zelensky mengatakan, Ukraina berterima kasih atas 'dukungan besar' Amerika Serikat, yang katanya membantu Ukraina "mengembalikan wilayah dan tanah kami.”
Menlu Blinken mengumumkan paket pembiayaan militer asing senilai 2,2 miliar dolar AS baru untuk Ukraina dan 18 negara lain, yang dianggap berisiko terhadap agresi Rusia di masa depan. Seorang pejabat sebelumnya mengatakan paket itu akan bernilai 2 miliar dolar AS.
Sekitar 1 miliar dolar AS akan dialokasikan ke Ukraina, kata seorang pejabat. Sementara, sisanya akan dibagi antara Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Georgia, Yunani, Kosovo, Latvia, Lithuania, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Polandia, Rumania, Slovakia, dan Slovenia.
Uang itu dimaksudkan untuk mempertahankan kedaulatan, memodernisasi pasukan keamanan, meningkatkan kemitraan dengan aliansi militer trans-Atlantik NATO dan memperkuat kapasitas "untuk melawan pengaruh dan agresi Rusia," kata pejabat itu melalui email.
Bantuan datang dalam bentuk hibah dan pinjaman AS, yang memungkinkan negara-negara untuk membeli senjata dan peralatan pertahanan yang dibuat di Amerika Serikat. Itu membutuhkan Kongres AS untuk disetujui.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden juga menyetujui bantuan persenjataan senilai 675 juta dolar AS terpisah untuk Ukraina, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan sebelumnya pada Hari Kamis, ketika para menteri bertemu di Jerman untuk membahas bagaimana mendukung Ukraina dalam jangka panjang.
Bantuan persenjataan terbaru akan mencakup lebih banyak amunisi, Humvee dan sistem anti-tank, kata para pejabat.
Baca juga:
- Rekor! Laku Terjual 12,6 Juta Dolar AS, Kartu Bisbol Ini Kalahkan Jersey Maradona saat Cetak Gol 'Tangan Tuhan'
- Penjaga Perbatasan Ukraina Diduga Mengecap Paspor Warga Rusia dengan Kata-kata Tidak Pantas, Pemiliknya Anti-Perang
- Dipecat Gegara Unggah Kartun Donald Trump, Mantan Pramugari Ini Gugat Delta Air Lines
- Anda Termasuk Pemecah Kode? Coba Pecahkan Pesan Rahasia di Koin Terbatas Australia yang Baru Diluncurkan Ini
Diketahui, bantuan terbaru membawa total bantuan keamanan AS ke Ukraina menjadi 15,2 miliar dolar AS, sejak Presiden Biden menjabat pada Januari 2021, kata Blinken.
"Semua bantuan keamanan ini (ke Ukraina) berusaha membantu memastikan, Ukraina berhasil dalam serangan balasan ini," kata pejabat Departemen Luar Negeri lainnya, yang memberi pengarahan kepada wartawan di Polandia tenggara.