Bantah Suharso Mundur dari Ketum PPP dan Digantikan Mardiono, Tamliha: Hoaks, Mukernas Banten Ilegal
JAKARTA - Tiga Majelis Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberhentikan Suharso Monoarfa dari jabatan ketua umum dalam Mukernas di Banten semalam. Majelis lalu menunjuk Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhamad Mardiono, menjadi Plt Ketum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha, menegaskan bahwa tidak benar Suharso Monoarfa dipecat sebagai Ketum PPP. Dia membantah bahwa Suharso telah mengundurkan diri.
"Saya barusan tabayun dengan Pak Suharso, ternyata beliau tidak mengundurkan diri sebagai Ketum PPP," ujar Tamliha saat dikonfirmasi, Senin, 5 September.
Bahkan Tamliha menyebut Mukernas Banten yang menetapkan Mardiono sebagai Plt Ketum PPP, adalah ilegal. Menurutnya, undangan Mukernas tersebut tidak ditandatangani Suharso Monoarfa dan Arwani Thomafi selaku Sekjen.
"Sehingga kabar Pak Harso mundur adalah hoax. Dan Mukernas tersebut ilegal, sebab undangan Rapat Pengurus Harian tidak ditandatangani oleh Ketum dan Sekjen DPP PPP," jelas Tamliha.
Tamliha menegaskan, ketua umum hanya bisa dipilih dan diberhentikan melalui forum Muktamar atau Muktamar Luar Biasa, bukan Mukernas. Jadi kata dia, pemecatan terhadap Suharso Monoarfa tidaklah sah.
"Tidak ada kewenangan pimpinan majelis memberhentikan ketua umum, sebab ketum PPP dipilih dan diberhentikan lewat muktamar atau muktamar luar biasa," tegas Tamliha.
Sebelumnya, tiga Pimpinan Majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yakni Majelis Syariah, Majelis Kehormatan dan Majelis Pertimbangan resmi memecat Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa.
Keputusan itu diambil setelah 3 Pimpinan Majelis PPP mempertimbangkan situasi terkini di tubuh partai Ka'bah pasca dilayangkan surat pertama pada 22 Agustus 2022 dan surat kedua 24 Agustus 2022 kepada Suharso.
Kemudian, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhamad Mardiono ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) ketua umum menggantikan Suharso Monoarfa. Mardiono menerima penunjukan tersebut demi kebangkitan PPP di 2024.
Baca juga:
- Ditunjuk Jadi Plt Ketum PPP, Mardiono Segera Daftarkan Pengurus Baru ke Kemenkumham
- Diberhentikan dari Jabatan Ketum PPP, Suharso Monoarfa dalam LHKPN Ternyata Punya Utang Rp26,9 Miliar
- Dilantik Jadi Plt Ketum PPP, Mardiono Punya 179 Aset Tanah dan Bangunan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Proyek Fiktif, KPK Periksa 4 Pihak dari PT Amarta Karya
"Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt Ketua Umum PPP. Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini, bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024," ujar Mardiono, Senin, 5 September.