Jepang Tingkatkan Anggaran Pertahanan, Kemlu China: Ancaman Keamanan dan Perdamaian di Asia Pasifik
JAKARTA - Peningkatan anggaran pertahanan yang disiapkan Jepang, menimbulkan ancaman yang semakin besar bagi kawasan Asia Pasifik, kata pejabat Kementerian Luar Negeri China.
"Jepang telah mengambil langkah-langkah yang secara serius bertentangan dengan kata-kata Konstitusi perdamaiannya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, melansir TASS 30 Agustus.
"Pihak Jepang merupakan ancaman besar bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Kawasan Asia-Pasifik," sambung.
Tokyo diketahui meningkatkan pengeluaran anggaran militer secara signifikan, aktif mengembangkan sistem pertahanan rudal dan senjata strategis lainnya, meningkatkan kerja sama militer dengan Amerika Serikat.
Zhao menekankan, Negeri Matahari Terbit harus "menunjukkan rasa hormat kepada negara-negara tetangga, mengingat masalah keamanan mereka."
"Jepang harus rajin belajar dari sejarah dan mengikuti jalan pembangunan yang damai," tandas Zhao.
Baca juga:
- Jumlah Kasus Menurun dan Melambat, WHO Percaya Cacar Monyet Bisa Dihilangkan di Eropa
- Serbu Kantor Polisi untuk Buru Terduga Pembunuhan dan Penculikan Anak: 19 Orang Tewas, 21 Luka-luka
- Berkhianat Dukung Rusia: Mantan Anggota Parlemen Ukraina Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Pacarnya Meninggal Akibat Luka Tusuk
- Lancarkan Serangan Balik di Selatan, Presiden Zelensky Usir Tentara Rusia: Pulanglah, Ukraina Mengambil Kembali Miliknya
Untuk diketahui, Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang ingin menggandakan pengeluaran pertahanan menjadi 2 persen dari PDB, melansir Reuters. Saat ini, pengeluaran pertahanan tahunan telah dibatasi sekitar 1 persen dari PDB.
Jika terealisasi, peningkatan tersebut akan menjadikan anggaran militer Jepang terbesar ketiga di dunia.