Bagikan:

JAKARTA - Mantan anggota Parlemen Ukraina yang bekerja sama dengan Rusia Olexiy Kovalev, tewas ditembak di rumahnya yang terletak di Kherson, sebut media Rusia.

Kovalev (33) meninggal setelah menerima luka tembak di kepala pada Hari Minggu, sebut outlet media seperti Baza. Mayatnya dilaporkan ditemukan oleh ibunya setelah serangan pada Hari Minggu.

Sementara, pacarnya yang menderita luka tusuk dalam serangan tersebut, meninggal di rumah sakit pada Hari Senin.

"Pagi ini, pacar Olexiy Kovalev meninggal di unit perawatan intensif setelah terluka dengan belati," jelas Sergei Khlan, penasihat kepala administrasi militer Kherson, dilansir dari The National News 30 Agustus.

Kovalev merupakan rekan satu partai Presiden Velensky dan memegang jabatan di sana. Ia juga menjabat sebagai wakil kepala pertanian di Kherson.

Juni lalu, Kovalev dilaporkan secara terbuka mendukung pendudukan Rusia di wilayah Kherson.

Olexander Scherba, mantan duta besar Ukraina untuk Austria, mengunggah foto Kovalev di Twitter dan bertanya "apakah itu layak?".

"Namun pengkhianat lain tersingkir di Kherson yang diduduki," tulisnya.

Diketahui, pasukan Rusia merebut Kherson pada awal Maret. Itu adalah kota besar pertama yang jatuh setelah invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Pada pertengahan Maret, pasukan penyerang telah menguasai seluruh wilayah Kherson, yang penting untuk pertanian Ukraina dan berbatasan dengan semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Terkini, pasukan Ukraina telah memulai serangan balasan untuk merebut kembali wilayah strategis itu, kata Khlan, Senin.

"Hari ini ada serangan artileri yang kuat terhadap posisi musuh di seluruh wilayah Kherson yang diduduki," katanya kepada saluran TV Ukraina Pryamyi.

"Ini adalah pengumuman dari apa yang telah kami tunggu sejak musim semi, ini adalah awal dari deokupasi wilayah Kherson."

Khlan mengatakan, pasukan Ukraina sekarang memiliki 'keuntungan' di front selatan.

Beberapa serangan dalam beberapa pekan terakhir telah menghantam jembatan di wilayah tersebut, dalam upaya untuk menghambat logistik bagi militer Rusia.

Media Ukraina sebelumnya mengutip juru bicara komando tentara selatan Natalia Gumeniuk, mengatakan pasukan Kyiv menyerang garis depan dari "berbagai arah". Pada akhir Juli, Khlan mengatakan wilayah itu akan direbut kembali oleh pasukan Kyiv pada September.

Tak satu pun dari klaim ini dapat segera diverifikasi oleh sumber independen.