Ford PHK 3.000 Karyawannya untuk Potong Biaya Produksi EV
JAKARTA - Transformasi ke kendaraan listrik menjadi fokus utama bagi beberapa perusahaan mobil. Ford, pabrikan mobil yang berbasis di Dearborn mengonfirmasi rencananya untuk menghilangkan 3.000 pekerja kerah putih terutama di AS, Kanada, dan India.
Ford mulai mengirimkan email kepada karyawannya, dan email tersebut dibagikan kepada Automotive News dan The Wall Street Journal, berdasarkan apa yang ada dalam email, PHK ini dilakukan sebagai upaya untuk memotong biaya karena transisi ke kendaraan listrik.
Pemotongan 3.000 karyawannya merupakan pengurangan hampir 1 persen dari tenaga kerja global Ford yang berjumlah sekitar 183.000 orang. Pemutusan hubungan kerja akan efektif mulai 1 September mendatang, kata seorang juru bicara perusahaan.
Baca juga:
- Ford Escort Langka Milik Mendiang Putri Diana Dilelang Hari Ini
- Ford Putuskan untuk Menunda Investasinya Terkait Kendaraan Listrik di Spanyol
- Pemilik EV F-150 Lighting di AS akan Menerima 250 kWh Pengisian Daya Cepat Gratis di Electrify America
- Elon Musk Pastikan Harga Cybertruck dari Tesla Bakal Naik Padahal Sudah Dipesan 1,5 Juta
Karyawan yang terdampak berasal dari berbagai divisi seperti divisi Ford Blue ICE, unit Model e EV dan Ford Credit. Lebih lanjut, Ford menyebutkan bahwa, sekitar 2.000 dari pemotongan yang ditargetkan adalah pekerjaan bergaji, dan sisanya, 1.000 karyawan bekerja di posisi kontrak dengan agen luar.
"Membangun masa depan ini membutuhkan perubahan dan pembentukan kembali hampir semua aspek cara kami beroperasi selama lebih dari satu abad," tulis Ford Motor Company dalam emailnya.
Email internal yang ditandatangani oleh Executive Chair Bill Ford dan CEO Jim Farley, mengatakan, Ford mengubah cara beroperasinya.
"Seperti yang telah kita diskusikan dalam beberapa bulan terakhir, itu berarti menyebarkan kembali sumber daya dan mengatasi struktur biaya kami yang tidak kompetitif versus pesaing tradisional dan baru," tambah perusahaan lebih lanjut.