'Dunia Sedang Tak Baik-baik Saja' Jawab 54 Persen Responden dari Survei SMRC Tentang Krisis Ekonomi Global
JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, hasil survei menunjukkan 54 persen publik tahun soal krisis ekonomi global.
Hal ini disampaikan Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat rilis survei secara nasional “Kejatuhan Sri Lanka dan Kita” Minggu, 28 Agustus.
"Kalaupun mereka (publik) dengar tentang hal semacam itu, maka seberapa yakin informasi yang mereka terima, itu penting juga. Ternyata mereka yakin dunia memang sedang tidak baik-baik saja kondisi ekonominya, ini yang kita tangkap dari respon publik," kata Deni Irvani di Jakarta dikutip dari Antara.
Hasil survei menunjukkan masih ada 46 persen publik yang tidak tahu sedang terjadi krisis ekonomi global. Dari 54 persen yang mengetahui, menurut dia mayoritas atau 86 persen yakin bahwa banyak negara di dunia yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.
"Hanya 10 persen yang tidak yakin dan 4 persen tidak menjawab," kata dia
Lebih jauh, survei juga menemukan bahwa ada 49 persen warga yang tahu banyak negara di dunia sekarang secara umum sedang menghadapi kesulitan, termasuk negara-negara maju, karena kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok terutama makanan dan energi seperti bahan bakar minyak dan gas.
"Yang tidak tahu sebanyak 51 persen. Dari yang tahu, 89 persen yakin banyak negara di dunia sedang menghadapi kesulitan tersebut," ucapnya.
Kemudian, lanjut Deni ketika ditanya apakah Indonesia juga sekarang sedang menghadapi masalah ekonomi seperti negara-negara lain di dunia, ada 62 persen yang menjawab memang mengalami masalah ekonomi dan 18 persen menjawab tidak mengalami.
Masih ada 20 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab. Survei juga menunjukkan ada 71 persen warga yang menilai Indonesia juga sekarang sedang menghadapi masalah kenaikan harga-harga kebutuhan pokok terutama makanan dan bahan bakar BBM dan gas.
"Yang menjawab 'tidak' hanya 12 persen. Masih ada 16 persen yang tidak menjawab," ucapnya.
Survei dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca juga:
- Pasiran Kalbar Diterjang Longsor, 3 Rumah Rusak Tertimbun Tanah
- Kabupaten Manggarai Sedang Musim Kemarau, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan di Lima Wilayah
- BMKG Prakirakan Sejumlah Wilayah Jakarta Hujan Angin pada Sore Hari
- Dengar Bisik-bisik Relawan Pilpres 2024 Dukung Siapa, Presiden Jokowi: Saya Ulang Lagi, Jangan Keliru Jangan Salah!
Dari populasi itu, SMRC memilih secara acak dengan metode multistage random sampling 1.220 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.