Survei SMRC: Investasi Luar Negeri Dapat Sentimen Negatif, Terutama dari China
Ilustrasi. (Achmad Basarrudin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait pandangan masyarakat mengenai investasi. Hasilnya mayoritas responden memiliki sentimen negatif terhadap investasi dari luar negeri.

Peneliti SMRC Saidiman Ahmad Ahmad menjelaskan, sebanyak 54 persen responden menyatakan tidak setuju jbila semakin banyak pengusaha dari luar negeri yang datang untuk berinvestasi.

Sedangkan 34 persen responden setuju jika banyak intestasi yang datang dari luar negeri. Ada 9 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

"Ketika kita pendapat bahwa semakin banyak pengusaha dari luar negeri membuka usaha di negara kita maka akan semakin baik untuk ekonomi, pada umumnya publik kurang positif dalam menilai ivestasi dari luar negeri," kata Saidiman Ahmad dalam pemaparan survei via daring, Minggu, 9 Agustus.

Dalam surveinya, SMRC memaparkan respons responden atas pertanyaan soal sentimen investasi dari tiga negara pilihan, yakni Republik Rakyat China (RRC), Jepang, dan Malaysia. 

Hasilnya, ada 30 persen masyarakat yang mendukung investasi dari China, 41 persen responden setuju investasi dari Jepang, dan 33 persen dari Malaysia.

Sementara itu, ada sebanyak 62 persen responden menolak investasi dari China, sebanyak 51 persen menolak investasi dari Jepang, dan 58 persen dari Malaysia.

"Jawabannya relatif sama sebetulnya, tapi ada variasi di antara negara tersebut. Responden yang lebih memilih Jepang sedikit di atas dari negara lain," ungkap dia.

Survei ini dilakukan pada periode 29 Juli sampai 1 Agustus 2020 kepada 1.978 responden. Margin of error dalam survei ini sebesar 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Survei dilakukan dengan menghubungi responden lewat telepon. Responden ini merupakan masyarakat yang telah disurvei pada periode sebelumnya.