Bagikan:

JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan mayoritas responden puas terhadap kinerja pemerintah dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

"Kita melihat ada 64,6 persen warga yang merasa puas atau sangat puas dengan kinerja pemerintah dalam menangani COVID-19," ujar Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam paparannya secara daring, Selasa, 19 Oktober.

Abbas menjelaskan, responden yang merasa sangat puas terhadap penanganan pandemi sebanyak 10,2 persen dan cukup puas 54,4 persen. Sementara yang kurang puas 26,6 persen, tidak puas sama sekali 5,4 persen, dan tidak menjawab 3,4 persen.

Abbas mengatakan, jumlah responden yang merasa puas cenderung meningkat dari 60,7 persen pada Oktober 2020 menjadi 64,6 persen pada September 2021.

"Artinya meskipun pandemi kita masih jauh dari akhir, tapi publik cukup mengapresiasi kerja-kerja yang sudah ditunjukkan oleh pemerintah," katanya.

Selain itu, Abbas menyebutkan, terdapat 48 persen responden yang menilai pemerintah sudah bekerja keras mengendalikan wabah walaupun COVID-19 masih mengancam. Sementara, 32,3 persen responden menilai COVID-19 cukup terkendali meskipun kasusnya masih banyak.

"Sedangkan 12,3 persen responden menilai kerja pemerintah dalam menangani pandemi tidak buruk dibandingkan banyak negara besar lain di dunia," sebutnya.

Survei yang sama menunjukkan, 50,7 persen responden mengaku puas dengan kinerja pemerintah dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi, sedangkan yang kurang puas atau tidak puas sebanyak 44,1 persen.

"Yang puas turun cukup signifikan sekitar 11 persen dari Maret 2021, yang mengatakan kurang atau tidak puas naik dari 36,1 persen pada Maret 2021 menjadi 44,1 persen pada September 2021," kata dia.

Meski demikian, kata Abbas, survei itu menunjukkan mayoritas warga masih percaya Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi.

"Kepercayaan warga kepada presiden membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi relatif tinggi, 67 persen, ini warga masih sangat percaya atau cukup percaya dengan kemampuan Presiden Jokowi membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat wabah covid, yang kurang percaya hanya 28,2 persen," pungkasnya.

Survei opini publik ini digelar pada 15 - 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan sampel sebanyak 1.220 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar sekitar 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.