Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Program Inklusi Keuangan kini Masuk Kampus
JAKARTA – Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian bersama Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (SDNKI) dan Pegadaian Syariah menyelenggarakan sosialisasi peningkatan inklusi keuangan syariah di Universitas Diponegoro Semarang.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan selain peningkatan inklusi keuangan forum ini juga turut mendorong perkembangan keuangan syariah
Menurut dia, setiap pemangku kepentingan diharapkan mampu berkolaborasi dalam membantu upaya ini.
“Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan mampu mendukung program inklusi keuangan diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya dalam keterangan pers pada Sabtu, 27 Agustus.
Iskandar menambahkan, akselerasi peningkatan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk dengan perguruan tinggi.
Program sosialisasi inklusi keuangan ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para mahasiswa dan UMKM, sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka yang ingin memulai mendirikan usaha.
“Saya berharap perguruan tinggi dapat meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai tempat pembelajaran, namun juga sebagai pengantar bagi mahasiswa ataupun lulusannya yang ingin berwirausaha,” tutur dia.
Baca juga:
Sebagai informasi, wirausahawan Indonesia saat ini didominasi oleh pelaku usaha muda berusia 25 hingga 34 tahun. Seperti halnya dengan segmen UMKM, segmen anak muda menjadi prioritas upaya Pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan hingga 90 persen pada 2024.
Untuk meningkatkan skala usaha bagi UMKM agar naik kelas diperlukan akses pembiayaan yang memadai, salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah.
Hingga bulan Juli 2022 realisasi KUR Syariah tercatat telah mencapai Rp8,34 triliun dengan nasabah sebanyak 370.845. Pembiayaan ini terdiri dari KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil.
“Peningkatan kapasitas UMKM melalui penguatan akses pembiayaan inklusif diharapkan mampu mendorong UMKM naik kelas,” tutup Iskandar.