Jalan Raya Inggris Siap Menyambut Mobil Otonom Mulai Tahun 2025
JAKARTA - Inggris mengumumkan rencana untuk memperkenalkan mobil self-driving atau otonom ke jalan-jalan negara itu diumumkan Jumat pekan lalu.
Mobil otonom sepenuhnya dapat berada di jalan-jalan Inggris pada tahun 2025, sementara beberapa kendaraan yang memiliki fitur self-driving dapat diizinkan untuk digunakan pada awal tahun depan.
Di bawah rencana Pemerintah Inggris senilai 100 juta poundsterling, industri pemula dapat menjadi sektor senilai 42 miliar poundsterling dan mempekerjakan 38.000 orang.
Undang-undang baru termasuk 34m poundsterling untuk pengembangan keselamatan, akan memungkinkan peluncuran kendaraan secara luas pada tahun 2025.
Selanjutnya 20 juta poundsterling akan digunakan untuk membantu meluncurkan layanan swakemudi komersial, seperti pengiriman bahan makanan dan pod antar-jemput penumpang.
"Manfaat kendaraan self-driving berpotensi besar," kata Menteri Transportasi Grant Shapps, melansir The National News 19 Agustus.
“Mereka tidak hanya dapat meningkatkan akses masyarakat ke pendidikan dan layanan vital lainnya, tetapi industri itu sendiri dapat menciptakan puluhan ribu peluang kerja di seluruh negeri.
"Yang terpenting, mereka diharapkan membuat jalan kita lebih aman dengan mengurangi bahaya kesalahan pengemudi dalam tabrakan di jalan."
"Kami ingin Inggris menjadi yang terdepan dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi fantastis ini, dan itulah sebabnya kami menginvestasikan jutaan dolar dalam penelitian penting tentang keselamatan, dan menetapkan undang-undang untuk memastikan kami mendapatkan manfaat penuh yang dijanjikan teknologi ini," tandasnya.
Pemerintah mengatakan, kendaraan self-driving untuk digunakan di jalan raya dapat dijual dalam tahun depan, tetapi ini masih memerlukan SIM yang valid sehingga pengemudi dapat menggunakan kendaraan di jalan lain.
Kendaraan swakemudi lainnya, seperti yang digunakan untuk angkutan umum atau pengiriman, yang diinginkan pemerintah di jalan pada tahun 2025, dapat digunakan tanpa SIM, karena kendaraan tersebut sepenuhnya otonom.
"Ini masih lompatan besar dari mengemudi dengan bantuan, di mana pengemudi masih memegang kendali, ke mengemudi sendiri, di mana mobil mengambil kendali," terang Presiden Asosiasi Otomotif Edmund King.
"Penting bagi pemerintah untuk mempelajari bagaimana kendaraan ini akan berinteraksi, dengan pengguna jalan lain di jalan yang berbeda dan kondisi cuaca yang berubah."
Baca juga:
- Makam Gladiator Langka Ditemukan di Reruntuhan Kota Kuno Anavarza Turki
- Disney Cruise Line Cabut Persyaratan Vaksinasi untuk Anak-anak Usia 5-11 Tahun
- Beruntung, Dua Anak Ini Bisa Mengecap Paspor Mereka Sendiri di Bandara Dubai
- Dukung Doktrin Maritim dengan Kapal Induk, Rusia Bakal Kembangkan Jet Tempur Sukhoi Su-57 untuk Angkatan Laut?
"Namun hadiah utama, dalam hal menyelamatkan ribuan nyawa dan meningkatkan mobilitas orang tua dan mereka yang kurang bergerak, layak untuk dikejar," tandasnya.
Lebih jauh ke masa depan, mobil self-driving dapat menawarkan perjalanan sesuai permintaan, membantu mengoordinasikan perjalanan tugas seperti janji medis atau sekolah.