Ancol Angkat Eks Dirut GBK Jadi Dirut, Eks Gubernur DKI Sutiyoso Jadi Komisaris

JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), kemarin. Dalam RUPST ini, Ancol merombak jajaran direksi dan komisaris.

Para pemegang saham Ancol mengangkat Winarto menjadi Direktur Utama Ancol. Winarto menggantikan Teuku Sahir Syahali. Kini Teuku telah diberhentikan dari Ancol dan diberi penugasan baru ke PT Pembangunan Jaya.

Winarto sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pusat Pengelolaan GBK (Gelora Bung Karno) pada tahun 2016-2021. Sebelum itu, Winarto juga pernah mengemban posisi di direksi Ancol.

Komisaris Utama Ancol, Thomas Trikasih Lembong mengatakan bahwa penyegaran manajemen merupakan hal yang umum terjadi demi meningkatkan kinerja perusahaan.

“Penyegaran manajemen merupakan hal yang umum terjadi dan bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Ancol akan terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air.” kata Thomas dalam keterangannya, Jumat, 19 Agustus.

Selain itu, Ancol juga mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menjadi Komisaris Ancol. Kini, posisi Komisaris diemban oleh Sutiyoso dan Geisz Chalifah. Geisz Chalifah memandang, Sutiyoso akan cukup berkontribusi dalam manajemen Ancol.

“Sutiyoso, yang pernah menjabat 10 tahun sebagai Gubernur DKI dan pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Nasional, tentunya akan membawa pengalaman yang luas dan perspektif yang luar biasa bagi Ancol," ungkap Geisz.

Selain merombak susunan direksi dan komisaris, Ancol memaparkan kinerja tahun buku per 31 Desember 2021 yang membukukan pendapatan kotor sebesar Rp389.342.000.000 atau turun 6 persen dari realisasi Tahun 2020. Meskipun masih membukukan kerugian sebesar Rp.275.021.000.000, posisi ini membaik sebesar 30 persen dari realisasi tahun 2020.