Pj Gubernur DKI Angkat Eks Menteri ATR Sofyan Djalil dan Eks Kepala BNPT Jadi Komisaris Ancol
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono selaku pemegang saham mayoritas PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk resmi mengangkat Sofyan A. Djalil sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen./Humas Pemprov DKI

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono selaku pemegang saham mayoritas PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk resmi mengangkat Sofyan A. Djalil sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen.

Selain itu, Heru juga mengangkat Komjen (Purn) Suhardi Alius sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

Sofyan Djalil merupakan mantan Suhardi merupakan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional pada 2016-2022. Suhardi merupakan mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2016-2020.

Plt. Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani diputuskan dalam rapat umum permegang saham luar biasa (RUPS-LB) yang digelar pada hari ini.

"Para pemegang saham telah menyetujui untuk mengangkat Bapak Sofyan A. Djalil sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen dan Bapak Suhardi Alius sebagai Komisaris," kata Fitria dalam keterangannya, Rabu, 1 Februari.

Diketahui, Sofyan Djalil kini menggantikan jabatan yang sebelumnya diemban Thomas Lembong dan Suhardi Alius menggantikan jabatan Geisz Chalifah. Thomas dan Geisz saat itu diangkat sebagai Komisaris Ancol oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sementara, pemegang saham mempertahankan Sutiyoso dari jabatan Komisaris Ancol. Mantan Gubernur DKI Jakarta pada 1997-2007 ini diangkat sebagai Komisaris Ancol per Agustus 2022.

Fitria berharap, perombakan jajaran Komisaris Ancol bisa meningkatkan kinerja perusahaan dalam pemulihan bisnis yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Pengangkatan Bapak Sofyan A. Djalil dan Bapak Suhardi Alius diharapkan bisa memberikan energi baru untuk meningkatkan kapasitas dan nilai tambah Perseroan mendukung peningkatan kinerja secara menyeluruh," urainya.