Bayi 1,5 Tahun Terseret Arus Banjir di Hulu Sungai Tengah Meninggal Dunia
KALSEL - Bencana banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang terjadi dalam suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 2022, menimbulkan korban jiwa.
Informasi yang dihimpun, korban jiwa bayi atas nama Baihaki (1,5) hanyut terseret banjir yang melanda Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Balita itu meninggal terseret arus bersama ibunya bernama Lia (30). Beruntung Lia selamat.
Hantakan atau Tilahan masuk kawasan Pegunungan Meratus yang merupakan asal mula banjir karena luapan Kali Benawa dan terus mengaliri Sungai Barabai.
Namun dampak banjir kali ini tidak separah kejadian Januari 2021, terutama pada desa-desa yang berada di lintasan Kali Benawa seperti Desa Aluan Mati, ibu kota Hulu Sungai Tengah.
Pada bencana banjir 2021 sejumlah rumah penduduk dan tempat ibadah di Kecamatan Hantakan hanyut terbawa arus, serta beberapa jembatan gantung rusak di wilayah Kecamatan Batu Benawa, termasuk tiga buah di Desa Aluan Mati.
"Berkurangnya kedalam air banjir yang melintas Desa Aluan Mati dan sekitarnya mungkin karena arus terbagi melalui Sungai Murung Kecamatan Batu Benawa terus ke Pantai Hambawang, Kecamatan Labuan Amas Selatan hingga Kecamatan Labuan Amas Utara," ujar Muhran (63), warga setempat.
Baca juga:
- Masyarakat Diminta Kritik Keppres Pelanggaran HAM Berat Nonyudisial Jokowi, Mahfud MD: Ayo Kritik, Itu Bagus
- Hanya Butuh 15 Hari Pulangkan Surya Darmadi, KPK Diminta Belajar dari Kejaksaan Agung
- Densus 88 Tangkap 5 Teroris di Jakarta Hingga Sumsel, Salah Satunya Penyebar Propaganda ISIS
- Suharso Monoarfa Singgung 'Amplop Kiai' di KPK, PPP Minta Maaf
"Ketika banjir Januari 2021 Sungai Murung belum pengerukan (pelebaran dan pendalaman) sehingga ketinggian air saat itu masuk rumah-rumah penduduk yang pembuatannya dengan sistem panggung," sambungnya.
Ketinggian air banjir Kali Benawa mulai menurun sekitar pukul 22.00 Wita pada 17 Agustus 2022.