Tegas Peringatkan Tentara Rusia, Presiden Zelensky: Tembaki Pembangkit Listrik Nuklir, Jadi Target Khusus Intelijen Kami
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tegas memperingatkan tentara Rusia, mereka akan menjadi target khusus pasukan Kyiv, jika menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir di Eropa yang ada di negara itu.
Presiden Zelensky kembali menegaskan, dia menganggap Rusia menggunakan PLTN Zaporizhzhia yang dijalankan oleh Ukraina tapi direbut saat awal perang tersebut, digunakan sebagai ancaman.
"Setiap tentara Rusia yang menembaki pembangkit, menembak dengan pembangkit sebagai perlindungan, harus memahami dia menjadi target khusus agen intelijen kami, layanan khusus kami, tentara kami," tegasnya melansir Reuters 15 Agustus.
PLTN Zaporizhzhia mendominasi tepi selatan waduk besar di Sungai Dnipro. Pasukan Ukraina yang mengendalikan kota-kota dan kota-kota di tepi seberang telah mendapat pemboman hebat dari pihak yang dikuasai Rusia.
Sementara itu, penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menuduh Rusia "menghantam bagian dari pembangkit listrik tenaga nuklir, di mana energi yang menggerakkan selatan Ukraina dihasilkan".
"Tujuannya adalah untuk memutuskan kami dari (PLTN) dan menyalahkan tentara Ukraina untuk ini," tulis Podolyak di Twitter.
Diketahui, seorang mandor yang bekerja di PLTN itu tewas pada Hari Minggu akibat tembakan Rusia, saat berjalan dengan anjingnya di dekat rumahnya di kota Enerhodar, kata perusahaan nuklir milik Ukraina Energoatom.
Sebaliknya, pejabat lokal yang ditunjuk Rusia Vladimir Rogov menulis di Telegram, pasukan Ukraina telah menembaki kota dan bertanggung jawab atas kematian pria itu.
Baca juga:
- Sukses Kembangkan Drone, Turki Garap Kendaraan Lapis Baja Tak Berawak Kelas Berat
- Finlandia Bakal Uji Coba Penerapan Paspor Digital Berbasis Aplikasi Seluler
- Baykar Berencana Bangun Pabrik Drone Militer Bayraktar di Ukraina: Diancam Kremlin Jadi Sasaran Demiliterisasi, Dilirik Presiden Rusia Putin
- Pertama Kalinya, Tanda Tangan Ratu Elizabeth II Ditampilkan di Koin Koleksi
Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres telah menyerukan pembentukan zona demiliterisasi di PLTN Zaporizhzhia, di tengah kekhawatiran bencana nuklir atas penembakan baru dalam beberapa hari terakhir, di mana Rusia dan Ukraina saling menyalahkan.
Adapun Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang berusaha untuk menginspeksi pabrik, telah memperingatkan ancaman bencana nuklir kecuali pertempuran berhenti. Para ahli nuklir khawatir, pertempuran dapat merusak kolam bahan bakar bekas pabrik atau reaktor.