39 Pesawat dan 13 Kapal China Merapat di Selat Taiwan, Presiden Biden: Saya Khawatir, Tapi Tidak Berpikir Mereka akan Melakukan Lebih

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden prihatin dengan keputusan China untuk memperpanjang latihan militer di sekitar Taiwan, namun ia mengatakan Beijing tidak akan bertindak lebih, saat Taipei mendeteksi pesawat dan kapal China di Selat Taiwan.

China mengumumkan latihan militer baru di laut dan udara sekitar Taiwan pada Hari Senin, sehari setelah berakhirnya latihan militer terbesar yang pernah mereka gelar, sebagai protes terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pekan lalu.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dalam komentar publik pertamanya tentang masalah ini sejak kunjungan Pelosi, mengatakan dia tidak khawatir tentang Taiwan, tetapi khawatir tentang tindakan China di wilayah tersebut.

"Saya khawatir mereka bergerak sebanyak yang mereka mau. Tapi saya tidak berpikir mereka akan melakukan sesuatu yang lebih dari mereka lakukan sekarang," kata Presiden Biden kepada wartawan di Delaware, melansir Reuters 9 Agustus.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kemudian mengutuk latihan China.

"Kami telah mengutuk mereka sejak mereka mulai meningkat. Mereka provokatif, tidak bertanggung jawab dan meningkatkan risiko salah perhitungan. Dan itulah yang dia, presiden, maksudkan," tegas Jean-Pierre.

Sebelumnya, Komando Teater Timur China mengatakan akan melakukan latihan bersama yang berfokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut - membenarkan kekhawatiran beberapa analis keamanan dan diplomat bahwa Beijing akan terus menekan pertahanan Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengutuk langkah itu, dengan mengatakan China, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai miliknya, sengaja menciptakan krisis. Ini menuntut Beijing menghentikan tindakan militernya dan "mundur dari tepi".

"Dalam menghadapi intimidasi militer yang diciptakan oleh China, Taiwan tidak akan takut atau mundur, dan akan lebih tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan nasional, dan cara hidup yang bebas dan demokratis," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Adapun Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi 39 pesawat angkatan udara China dan 13 kapal angkatan laut di dalam dan sekitar Selat Taiwan pada Senin.

Dua puluh satu pesawat angkatan udara China telah memasuki zona pertahanan udara Taiwan, termasuk jet tempur yang melintasi garis tengah di bagian utara Selat Taiwan, kata kementerian itu.