JAKARTA - Polisi Rio de Janeiro, Brasil menangkap seorang diplomat Jerman pada Sabtu malam lalu, setelah kematian suaminya yang berkebangsaan Belgia, kata pihak kepolisian.
Hahn mengatakan, suaminya yang bernama Walter Biot, telah meninggal pada Hari Jumat ketika dia jatuh dari apartemen mereka di lingkungan Ipanema, setelah menderita sakit mendadak.
Tapi, polisi menangkapnya atas dugaan pembunuhan setelah forensik mereka menemukan noda darah di apartemen dan otopsi tubuh Biot menunjukkan banyak luka. Gambar televisi menunjukkan polisi membawa Hahn pergi dengan mobil polisi.
"Keadaan kematiannya jelas. Kami menyadari ada kematian akibat kekerasan dari bekas luka di berbagai bagian tubuh," kata penyelidik polisi Camila Lourenco kepada wartawan, melansir Reuters 8 Agustus.
Sementara mengutip New York Post dari Straits Times, Hahn diduga memukuli suaminya selama 20 tahun dan kemudian berusaha menutupi kejahatan itu, menurut sebuah laporan.
Hahn diduga mengatakan kepada pejabat bahwa Biot meninggal setelah kombinasi minum dan obat tidur menyebabkan dia jatuh sakit, pingsan dan kepalanya terbentur, kata polisi.
Tetapi laporan forensik mengungkapkan Biot, ditemukan di apartemen pantai Ipanema pasangan itu, telah dipukuli secara brutal, kata para pejabat.
"Versi kejadian yang diberikan oleh konsul, bahwa korban jatuh, tidak sesuai dengan kesimpulan laporan forensik," ungkpa Lourenco, dari Kantor Polisi ke-14 Rio de Janeiro.
"Mayat itu meneriakkan keadaan kematiannya," katanya.
Terpisah, Kementerian Luar Negeri Jerman di Berlin mengatakan, kedutaan besarnya di Brasil dan konsulat di Rio de Janeiro berhubungan erat dengan pihak berwenang Brasil yang menyelidiki kasus tersebut.
Namun, pihak kementerian menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut karena penyelidikan yang sedang berlangsung, sekaligus untuk melindungi privasi individu.
Menurut portal berita Brasil G1, pasangan itu telah bersama selama 23 tahun. Biot disebutkan berusia 52.
Hahn dituduh tidak hanya berbohong tentang bagaimana suaminya meninggal, tetapi juga berusaha menutupi adegan itu sebelum polisi tiba. Ia disebut tidak akan menerima kekebalan diplomatik karena beratnya tuduhan terhadapnya, mengutip media lokal.