PLTN Terbesar di Eropa Kembali Ditembaki, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Sebut Teror Nuklir Rusia
JAKARTA - Tiga sensor radiasi rusak dan seorang pekerja terluka akibat penembakan oleh Rusia pada Hari Minggu, terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir terbesar di Eropa yang berada di Zaporizhzhia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut penembakan Sabtu malam itu sebagai "teror nuklir Rusia" yang memerlukan lebih banyak sanksi internasional, kali ini di sektor nuklir Moskow.
"Tidak ada negara seperti itu di dunia yang bisa merasa aman ketika negara teroris menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir," ujar Presiden Zelensky dalam pidato di televisi Hari Minggu.
Namun, otoritas yang ditempatkan Rusia di daerah itu mengatakan, pasukan Ukraina yang menghantam situs itu dengan beberapa peluncur roket, merusak gedung-gedung administrasi dan daerah di dekat fasilitas penyimpanan. Reuters tidak dapat memverifikasi versi kedua pihak.
Diketahui, peristiwa penembakan di situs Zaporizhzhia, di mana Kyiv sebelumnya menuduh bahwa Rusia menabrak kabel listrik pada Hari Jumat, telah mengkhawatirkan dunia.
Baca juga:
- Israel dan Gerilyawan Palestina Deklarasikan Gencatan Senjata di Gaza Mulai Minggu Malam
- Musim Panas, Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik Tesla di Jerman Sediakan Kolam Renang
- 55 Sapi Mati Misterius: Pemerintah Gelar Penyelidikan, Polisi Buka Kasus Terkait Tempat Penampungan
- Gara-gara Kentang Goreng Dingin Sang Ibunda, Pria Ini Tembak Pekerja McDonald's di New York
"(Ini) menggarisbawahi risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir," kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Mariano Grossi memperingatkan pada Hari Sabtu.