Golkar, PAN dan PPP 'Daftar Bareng' ke KPU, Pengamat: Semoga KIB Konsisten Jaga Persatuan
JAKARTA - Partai Golkar, PAN dan PPP akan sama-sama mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu 2024 ke KPU pada Rabu, 10 Agustus. Ketiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu mengklaim 'daftar Bareng' ke KPU ini adalah bentuk kekompakan.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo, menilai pendaftaran KIB ke KPU secara bersama dapat dimaknai sebagai pesan yang mengusung semangat persatuan.
"Secara simbolik, pesan persatuan itu mau disampaikan lewat kebersamaan KIB dalam mendaftar sebagai peserta pemilu," ujar Ari di Jakarta, Jumat, 5 Agustus.
Hanya saja, menurut Ari, ada harapan publik yang terselip lewat semangat persatuan ketiga parpol tersebut. Yakni, bisa konsisten untuk memperjuangkan politik kebangsaan sekaligus menolak politik identitas. Sebab kata Ari, politik identitas kontraproduktif dengan persatuan nasional.
"Harapan publik, semoga KIB konsisten menjaga persatuan nasional dengan mengusung dan memperjuangkan politik kebangsaan dan politik gagasan, serta konsisten menolak politik identitas yang mengoyak persatuan dan membelah masyarakat lewat polarisasi masif," katanya.
Publik, tambah Ari, juga berharap KIB mampu menerjemahkan semangat persatuan menjadi aksi dan tindakan yang konkret. Sebagaimana diketahui, pemilu lalu sudah membuat publik terpecah.
"Dan semoga pesan simbolik tersebut membumi dalam aksi nyata menjaga persatuan bangsa di tengah masyarakat, dan tidak tergoda untuk mempraktikkan politik identitas," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menegaskan persatuan adalah kunci mengatasi berbagai persoalan dan konflik di tengah ragam tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Mulai dari tantangan perfect storm 5C, yaitu COVID-19, conflict (konflik), climate change (perubahan iklim), commodity prices (harga komoditas), dan cost of living (biaya hidup). Bahkan tantangan itu akan bertambah jelang Pemilu 2024 yakni Political Storm (badai politik).
“Untuk mencegah political storm, kita perlu bersatu,” kata Airlangga.
Menurut Menko Perekonomian itu, segala tantangan yang dihadapi bangsa, ancaman resesi global, ketegangan geopolitik yang berimbas pada kestabilan perekonomian nasional, maupun dinamika dalam dunia politik bisa diatasi dengan bersatu dan oleh yang ahli.
“Itu yang dilakukan Golkar, early warning system kita bersatu sebelum pemilu. Dan bahwa dengan bersatu kita bisa menyelesaikan ekonomi dan dengan bersatu kita bisa menyelesaikan konflik,” kata Airlangga.
Dia pun mengajak semua masyarakat untuk optimis pada Pemilu 2024. Masyarakat berpartisipasi dalam pesta demokrasi dan semua pihak memastikan pemilu mengadopsi prinsip-prinsip good governance.
“Sehingga kita optimis untuk menghadapi pemilu optimis, karena ini bagian daripada governance juga, dan untuk masalah demokrasi kan masalah hak individu dan kesempatan kepada seluruh masyarakat," kata Airlangga.
Baca juga:
- Lewat 7 Saksi, KPK Cari Tahu Proses Pengadaan Helikopter AW-101 di TNI AU
- KPK Blokir Rekening Bank Bernilai Rp139,4 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101
- KPK Sebut Pengadaan Helikopter AW-101 Sempat Terhenti Gegara Kondisi Ekonomi di Tahun 2015
- Diduga Rugikan Negara Hingga Rp224 Miliar, KPK Tahan Irfan Kurnia Saleh di Kasus Korupsi Helikopter AW-101
Soal persatuan, Airlangga lantas menyinggung bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mendaftar sebagai peserta pemilu ke KPU pada 10 Agustus mendatang. Airlangga menjamin koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional ini terus berkonsolidasi jelang pendaftaran.
“KIB kan terus kita konsolidasi dan kita akan mendaftar bersama tanggal 10 nanti," kata Airlangga.