Pemilik Jagal Anjing yang Digerebek di Surabaya: Saya Nggak Pernah Pukul Anjing Sampai Mati, Tapi Anjing Digantung dengan Mulut Tertutup
SURABAYA - Sio Petrus, pemilik jagal anjing di Pesapen IV Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, merespons viral penggerebekan tempat jagal anjing miliknya. Dia menegaskan tidak pernah menyiksa anjing sebelum dimasak.
"Oh, kalau itu saya nggak pernah pukul anjing sampai pingsan atau mati, anjing itu saya gantung sampai mati. Jadi, saya nggak pernah menyiksanya, apalagi memukul anjing sampai mati," kata Petrus, di Surabaya, Selasa, 2 Agustus.
Petrus menyesalkan dirinya dituduh telah melakukan penyiksaan terhadap anjing. Tuduhan itu sebelumnya disampaikan oleh pecinta hewan yang telah melapor ke polisi.
"Prosesnya anjing itu digantung dengan mulut tertutup biar nggak teriak-teriak, nggak enak sama tetangga kalau menggonggong," katanya.
Setelah anjing mati dan dikuliti, Petrus mengaku anjing itu akan dimasak sesuai pesanan. Dia menjualnya sebesar Rp25 ribu per kilogram. "Setelah anjingnya mati, baru saya bakar dan dikuliti. Jadi tidak benar kalau saya bakar anjing hidup-hidup," ujarnya.
Petrus bingung kesalahan apa yang dituduhkan pecinta hewan terhadap dirinya. Selain tidak pernh menyiksa hewan, ia mengaku tidak mencuri hewan, melainkan membeli denhan harga kisaran Rp200 hingga Rp300 ribu per ekor.
Baca juga:
- Belum Disahkan, Jokowi Minta Masyarakat Diberi Penjelasan 14 Masalah Kontroversial di RKUHP
- LPSK Masih Tunggu Kapan Bisa Periksa Kondisi Psikologis Istri Ferdy Sambo yang Masih Trauma Berat
- Usut Aliran Dana ACT, Polri Periksa Ketua Koperasi Syariah 212
- Pengacara Brigadir J Diperiksa Lagi Soal Insiden Berdarah di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Petrus juga menyadari anjing bukanlah hewan untuk dikonsumsi pada umumnya. Namun, dia melakukan bisnisnya, demi mencukupi kebutuhan keluarganya sehar-hari.
"Saya akui memang anjing bukan hewan untuk dikonsumsi. Tapi anjing bukan hewan dilindungi, dan ini hanya untuk beberapa orang yang menyukai daging anjing saja," katanya.
Sebelumnya rumah jagal anjing di Pesapen IV Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, digrebek pecinta satwa dan polisi pada Minggu, 31 Juli. Dalam penggerebekan itu, ditemukan empat ekor anjing yang akan dibunuh.