Ukraina Tingkatkan Serangan untuk Rebut Kembali Wilayah Selatan dari Rusia, Presiden Zelensky: Kami Tidak akan Menyerah
JAKARTA - Ukraina meningkatkan upayanya untuk merebut kembali wilayah selatan yang dikuasai Rusia, dengan mencoba mengebom dan mengisolasi pasukan Rusia di daerah-daerah yang sulit dipasok, tetapi mengatakan pada Hari Kamis pihaknya melihat bukti Moskow mengerahkan kembali pasukannya untuk mempertahankan wilayah itu.
Dalam pesan untuk menandai Hari Kenegaraan Ukraina tahunan, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengucapkan selamat kepada Ukraina dan terdengar menantang.
"Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan terintimidasi. Ukraina adalah negara yang merdeka, bebas, dan tidak dapat dibagi. Dan akan selalu begitu," tulisnya di Telegram, melansir Reuters 28 Juli.
Setelah Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan pekan lalu untuk membuka blokir ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam, kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan, dia berharap pengiriman pertama biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina dapat dilakukan pada Jumat.
Dia mengatakan perincian "penting" untuk perjalanan kapal yang aman masih dikerjakan, namun, menambahkan bahwa "setan ada dalam perinciannya".
Mengizinkan perjalanan yang aman untuk pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Ukraina, akan mengurangi kekurangan yang telah menyebabkan puluhan juta orang di seluruh dunia menghadapi kenaikan harga pangan dan kelaparan.
Selain itu, Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa pesawatnya telah menyerang lima benteng Rusia di sekitar kota Kherson dan kota terdekat lainnya.
Wilayah Kherson selatan, yang berbatasan dengan Krimea yang dicaplok Rusia, jatuh ke tangan pasukan Rusia segera setelah mereka memulai apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" pada 24 Februari. Ukraina menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang penaklukan bergaya kekaisaran.
Intelijen militer Inggris, yang membantu Ukraina, mengatakan kemungkinan pasukan Ukraina juga telah mendirikan jembatan di selatan sungai yang mengalir di sepanjang perbatasan utara wilayah itu.
"Serangan balik Ukraina di Kherson sedang mengumpulkan momentum," sebut badan itu dalam sebuah pernyataan.
Tak hanya itu, Ukraina mengatakan telah merebut kembali beberapa pemukiman kecil di tepi utara kawasan itu dalam beberapa pekan terakhir ketika mencoba untuk mendorong pasukan Rusia kembali, sebuah potensi awal dari apa yang disebut Kyiv sebagai serangan balasan besar untuk merebut kembali selatan.
Baca juga:
- Iran Tangkap Lima Tersangka Mata-mata Terkait dengan Israel, Kantor PM Lapid Enggan Berkomentar
- AS Ajukan Proposal Pembebasan Dua Warganya yang Ditahan di Rusia, Kremlin: Sejauh Ini Tidak Ada Kesepakatan
- Keras Peringatkan Soal Taiwan saat Bicara dengan Presiden Biden, Pemimpin China Xi Jinping: Mereka yang Bermain Api akan Binasa Karenanya
- Menlu Turki Sebut Ankara Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ukraina-Rusia di Berbagai Tingkat: Asalkan Pihak-pihak Terkait Siap
Terpisah, Rusia mengatakan pada Hari Kamis pihaknya tidak terpengaruh, dengan kementerian pertahanan mengatakan pesawatnya telah menyerang brigade infanteri Ukraina di ujung utara wilayah Kherson dan menewaskan lebih dari 130 tentaranya dalam 24 jam terakhir.
Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintahan sipil-militer yang ditunjuk Rusia yang menjalankan wilayah Kherson, juga menolak penilaian Barat dan Ukraina tentang situasi medan perang.