Kelompok Serang Kapal Induk AS Kembali ke Laut China Selatan, Beijing: Jelas Siapa yang Merupakan Ancaman Terbesar
JAKARTA - Sebuah kapal induk Amerika Serikat dan kelompok penyerangnya telah kembali ke Laut China Selatan setelah panggilan pelabuhan di Singapura, ditempatkan di wilayah yang disengketakan ketika ketegangan dengan China meningkat atas kemungkinan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Para pejabat di Armada Ketujuh Angkatan Laut AS mengkonfirmasi pengerahan USS Ronald Reagan (CVN-76) ke jalur perdagangan penting, tetapi tidak mengomentari pertanyaan tentang ketegangan selama perjalanan oleh Pelosi,
"USS Ronald Reagan dan kelompok penyerangnya sedang dalam perjalanan, beroperasi di Laut China Selatan setelah kunjungan pelabuhan yang sukses ke Singapura," kata Komandan Hayley Sims dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, seperti dikutip 28 Juli.
Sims menambahkan, USS Ronald Reagan "melanjutkan operasi normal dan terjadwal sebagai bagian dari patroli rutinnya untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
Ketika dimintai komentar, kementerian luar negeri China mengatakan AS sekali lagi 'melenturkan ototnya' di Laut China Selatan dengan berlayarnya USS Ronald Reagan.
"Dari sini jelas bagi semua orang untuk melihat siapa yang merupakan ancaman terbesar bagi Laut China Selatan serta perdamaian dan stabilitas kawasan Asia," uajr juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian dalam briefing reguler pada Kamis.
Berita tentang pengerahan kapal induk yang berbasis di Jepang itu muncul ketika Beijing dan Washington bertukar kritik diplomatik, terkait kunjungan Pelosi yang dilaporkan akan berlangsung bulan depan setelah ditunda awal tahun ini. Pelosi belum mengkonfirmasi kemungkinan perjalanan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Hari Rabu, dia telah berbicara dengan Pelosi dan memberinya penilaian keamanan, tetapi setiap komentar tentang perjalanan yang mungkin dia lakukan ke Taiwan harus datang dari kantornya.
Ketegangan atas Taiwan yang diperintah secara demokratis diperkirakan akan dibahas, ketika Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping mengadakan panggilan telepon kelima mereka, yang dapat berlangsung segera Kamis.
Baca juga:
- Terima Ancaman Bom: Sejumlah Sekolah di Selandia Baru Ditutup, Ada yang Lakukan Evakuasi
- Sempat Terpeleset, Pria Ini Rela Lempar Telepon Genggamnya untuk Menyelamatkan Balita yang Jatuh dari Lantai 6 Sebuah Gedung
- Serangan Balik Tentara Ukraina di Kherson: Tiga Jembatan Putus, Ribuan Tentara Rusia Tersudut di Dekat Sungai Dnipro
- Polandia Borong 48 Jet Tempur, 980 Tank Tempur dan 648 Howitzer dari Korea Selatan, Buat Apa?
China telah mengeluarkan peringatan keras kepada pejabat AS tentang kemungkinan kunjungan Pelosi ke Taiwan, kata juru bicara kementerian luar negeri China, Senin. Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.
Sedangkan pejabat AS pada hari Selasa menuduh China meningkatkan provokasi terhadap penuntut saingan di Laut China Selatan dan mengatakan perilaku agresif dan tidak bertanggung jawab, berarti hanya masalah waktu sebelum ada insiden besar atau kecelakaan.