Bagian dari Program Pengungkapan Sukarela dan Pemenuhan APBN, Surat Berharga Syariah Negara Hasilkan Rp5,97 Triliun
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menggelar dua aksi terkait Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Satu untuk Program Pengungkapan Sukarela (PPS), satu lainnya untuk pemenuhan pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Dari dua aksi itu, total dana yang dihimpun pemerintah mencapai Rp5,97 triliun.
Mengutip keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa 26 Juli, pemerintah menerbitkan SBSN seri PBS035 dengan cara Private Placement dalam rangka PPS. Jumlahnya mencapai sebesar Rp393,86 miliar yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2042..
Seri ini menawarkan imbalan fixed rate sebesar 6,75 persen. Sementara imbal hasilnya 7,34 persen.
Adapun karakteristik PBS035 ini dapat diperdagangkan (tradable) dengan nominal Rp1.000.000 per unit. Adapun jumlahnya sebesar 393.858 unit.
Baca juga:
- Lelang Enam Seri Surat Berharga Syariah Negara Catat Penawaran Rp12,75 Triliun, Pemerintah Tetapkan Hasil Rp6,02 Triliun
- Kunjungi Tiga Proyek yang Didanai Sukuk Negara di Yogyakarta, Wamenkeu Suahasil: Kalau Nunggu Uang Pajak, Mungkin Belum Terbangun Sekarang
- Sri Mulyani Optimistis Defisit Anggaran Lebih Rendah dari Target, APBN Disebut Makin Sehat
Sementara itu, untuk memenuhi target pembiayaan APBN, pemerintah melelang 7 seri SBSN. Di antaranya, SPNS10012023, PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033.
Hasilnya, pemerintah mencatat total penawaran masuk Rp10,77 triliun. Dari jumlah itu, seri yang mencatat penawaran terbesar adlaah PBS031 Rp5,58 triliun.
Atas catatan penawaran itu, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang Rp5,87 triliun dengan nilai nominal terbesar yang dimenangkan adalah PBS031 Rp4,8 triliun.