Sony Mulai Menjajal Pasar Drone dengan Airpeak

JAKARTA - Sony mengumumkan lini terbaru gawainya dengan terjun ke bisnis drone atau pesawat tanpa awak. Mengusung merek Airpeak, Sony siap menjadi penantang DJI dan produsen drone lainnya. 

Meski belum diungkap sepenuhnya, video teaser dari drone buatan pabrikan teknologi asal Jepang ini sudah tayang di kanal resmi Sony. Dari unggahan blog resminya, Sony mengatakan drone buatannya ini akan segera meluncur pada awal musim semi tahun 2021 mendatang.

Seperti dilansir TechCrunch, drone buatan Sony ini akan berbeda dengan pesawat nirawak lainnya di pasaran. Mengandalkan teknologi pencitraan dan penginderaan, serta kemampuan 3R (Reality, Real-time, dan Remote) jadi nilai jual drone buatan Sony. 

Sony juga menyematkan teknologi robotik berbasis artificial intelligence/AI, sehingga drone buatannya bisa melakukan hal-hal baru. Secara khusus dalam hal manuver drone saat mengudara dan kemampuannya dalam mengambil gambar.

Besar kemungkinan jika drone buatan Sony, nantinya bakal bisa menghindari berbagai halangan, mengenali suatu obyek hingga melakukan navigasi secara mandiri tanpa campur tangan operator manusia. 

Sebelum ini Sony memang pernah mengumumkan proyek drone bernama "Aerosense" yang dikembangkan bersama perusahaan robotik ZMP, pada 2015. Hanya saja proyek tersebut dibuat secara terbatas untuk aktivitas survei atau pemetaan, dan tidak diproduksi masal. 

>

Barulah, divisi teknologi Sony mulai memfokuskan diri untuk mengembangkan pesawat drone secara mandiri. Belum ada informasi lebih lengkap terkait drone buatan Sony, baik ukuran, spesifikasi dan harga yang akan ditawarkan. 

Mengingat harga drone di pasaran cukup bervariatif. Sebut saja DJI yang baru saja meluncurkan Mavic Mini 2 dengan kemampuan merekam video 4K dan bisa mengudara selama 30 menit dijual dengan kisaran harga Rp6 jutaan.