Kasus Mayat dalam Karung di Batang Terungkap, Pelaku Pembunuhan yang Emosi Gara-gara Sampah Ditangkap
BATANG - Polres Batang, Jawa Tengah, mengungkap kasus penemuan mayat dalam karung di bawah Jembatan Sigorek, Subah. Polisi menangkap tersangka Casiri (33) pelaku pembunuhan.
Kapolres Batang AKBP Mochamad Irwan Susanto menyebutkan Waryonah (71), warga Desa Kluwih, Kecamatan Pecalungan meninggal dunia di bawah jembatan pada tanggal 13 Juli.
"Kami melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka Casiri (33) di rumahnya pada tanggal 16 Juli 2022. Korban dan tersangka ternyata masih bertetangga dekat," katanya dilansir ANTARA, 20 Juli.
Kasus pembunuhan tersebut berawal korban saat sedang mencari daun cengkih di kebun warga dan bertemu dengan tersangka yang mengingatkan korban agar tidak membuang sisa sampah daun cengkih di kebun rumahnya. Namun, dijawab oleh korban: "Memang kenapa?"
Jawaban korban membuat tersangka marah, lalu memukul bagian tengkuk hingga korban tidak sadarkan diri.
"Saat mengecek nadi korban, ternyata sudah tidak berdenyut sehingga tersangka langsung panik dan mencari karung di rumah. Namun, karung itu berukuran kecil sehingga jasad korban dipaksa masuk hingga tulang rusuk patah," katanya yang didampingi Kasat Reskrim AKP Yorisa Prabowo.
Setelah itu, tersangka mengambil sepeda motor, lalu membuang tubuh korban di bawah Jembatan Sigorek.
Baca juga:
- Keluarga Tak Bisa Saksikan Secara Langsung Paparan Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J dari Polri
- Delapan Kali Eks Presiden ACT Diperiksa, Ini Yang Didalami Bareskrim
- Amerika Serikat Masukkan Rusia dalam Daftar Negara yang Terlibat Perdagangan Manusia, Soroti Penggunaan Tentara Anak-anak
- KPK Minta Hakim Praperadilan Mardani Maming Coret Nama Bambang Widjojanto
Tersangka dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal penjara 15 tahun penjara, kemudian Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun dan Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara.
Tersangka Casiri mengaku tidak bermaksud membunuh, tetapi hanya ingin memberikan "pelajaran" kepada korban agar tidak membuang sisa sampah cengkih di kebunnya.
"Saat itu saya emosi karena sudah saya ingatkan berulang kali tetapi diabaikan. Mau mengambil cengkih tidak apa-apa. Namun, jangan buang sampah sembarangan, lantas dijawab menjengkelkan sehingga saya pukul," katanya.