Kapal Rombongan Pernikahan Terbalik, Mayoritas Penumpangnya Wanita dan Anak-anak: 20 Orang Tewas dan 30 Lainnya Hilang
JAKARTA - Sedikitnya 20 orang tewas, mayoriats wanita, sementara 30 lainnya hilang, setelah kapal yang digunakan untuk rombongan pesta pernikahan antar desa dan disesaki penumpang terbalik di sungai.
Kapal itu mengangkut sekitar 100 anggota satu keluarga menyeberangi Sungai Indus dalam prosesi pernikahan antara Desa Machka dan Kharor di Subdistrik Sadiqabad, Provinsi Punjab, Pakistan menurut polisi dan pihak berwenang setempat.
Hampir 90 orang diselamatkan oleh para penyelam, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa sebagian besar penumpang dalam kecelakaan yang terjadi Hari Senin tersebut adalah wanita dan anak-anak.
Semua yang ada di kapal itu adalah satu klan, dan mereka sedang dalam perjalanan menuju pernikahan keluarga di seberang sungai, katanya.
"Kami telah menemukan 20 mayat sejauh ini dan kebanyakan dari mereka adalah wanita," kata pejabat pemerintah setempat Aslam Tasleem kepada Geo News TV setempat, seperti dikutip dari Daily Sabah 19 Juli.
Lebih jauh Tasleem menerangkan, sekitar 30 orang penumpang lainnya masih dinyatakan hilang.
"Kami tidak yakin berapa banyak orang yang berada di kapal itu. Kami mendapatkan perkiraan hanya berdasarkan akun anggota keluarga," tandasnya.
Sementara itu, hampir 35 penyelam dari layanan penyelamatan yang dikelola negara mengambil bagian dalam operasi, untuk menemukan dan menyelamatkan lebih banyak orang yang berada di sungai, bunyi pernyataan itu.
Baca juga:
- Keluarkan Peringatan Tegas, Presiden Erdogan: Turki akan Batalkan Persetujuan Bergabung dengan NATO, Jika Swedia dan Finlandia Tidak Tepati Janji
- Kunjungi Batalyon Rusia di Garis Depan Wilayah Timur, Menhan Shoigu Perintahkan Komandan Militernya Serang Rudal Jarak Jauh dan Artileri Ukraina
- Kutuk Perlakukan Ilegal Rusia, Ukraina Minta Tahanan Perang Diperlakukan Secara Manusiawi Sesuai Konvensi Jenewa
- Gunakan Dana Investor China dan Singapura Secara Ilegal untuk Kampanye Donald Trump, Dua Warga Keturunan Hadapi Dakwaan
Terpisah, petugas polisi Mohammad Hammad mengatakan "sebagian besar yang tenggelam tampaknya perempuan" karena "sebagian besar pria tahu cara berenang."
"Jumlah korban tewas bisa bertambah," ungkapnya.
Diketahui, penduduk desa di pedesaan Pakistan sering menggunakan perahu untuk bepergian, menghindari biaya transportasi mobil yang lebih tinggi di jalan rusak yang seringkali jauh dari rumah mereka.