Pantun DILAN dan Performa Meyakinkan Deng Ical-Fadli Ananda di Debat Pilkada Makassar
MAKASSAR - Anggota DPR dari Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramli (Amure) menyebut pasangan calon nomor urut 3 di Pilkada Makassar, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN), paling unggul dan menonjol dalam memaparkan visi misi dan programnya.
Menurut Amure, ada sejumlah faktor keunggulan DILAN pada debat Pilkada Makassar, Sabtu, 7 November. Pertama, pasangan doktor dan dokter ini sangat menguasai materi terkait tema 'Sosial Budaya, Keamanan, Pendidikan, Transportasi, Lingkungan dan Transportasi'. DILAN menurutnya menawarkan program solutif atas problematika Makassar yang jadi topik pembahasan.
"Performa DILAN paling meyakinkan pada debat publik perdana. Itu karena pasangan ini sangat menguasai materi, mereka tampil tanpa teks sejak awal. Mereka paham materi soal persoalan kota dan punya program solutif," kata dia, Minggu, 8 November.
Penguasaan materi itu, lanjut Amure, membuat DILAN tampil sangat tenang. Mereka mampu menghadapi pertanyaan panelis maupun ketiga rivalnya dengan baik. Keunggulan lain yang terlihat pada debat Pilkada Makassar, DILAN tampil sangat kompak sejak awal hingga akhir. Hal ini disebut menjadi modal menciptakan pemerintahan Kota Makassar yang kolaboratif pada masa mendatang.
"Ya DILAN unggul di debat semalam itu karena kompak dan kuasai materi. Kekompakan itu kelihatan mulai di awal pemaparan visi misi, sesi pertanyaan dan tanggapan hingga penutup debat atau closing statement. Mereka saling melengkapi, makanya tak salah bila DILAN disebut paket ideal," katanya
Baca juga:
- Debat Pilkada Makassar: Imun Tawarkan Program RT Cegah Tawuran, Deng Ical Jawab Sindiran Danny Pomanto
- Debat Pilkada Makassar: Appi Impikan Makassar Punya LRT, Deng Ical Susuri Sungai Tallo Alternatif Transportasi
- Debat Pilkada Makassar: Danny Pomanto Ingin Revolusi Pendidikan, Deng Ical Bicara Anggaran Jangan Hanya Jargon
Sementara itu, akademisi UNM, Dr Arifuddin Usman mengapresiasi performa Deng Ical-Fadli Ananda. Tidak sekadar unggul penguasaan materi serta menawarkan program solutif, DILAN di mata mantan Warek III UNM ini juga menawarkan konsep politik gaya baru.
Hal itu terlihat saat closing statement, saat Deng Ical-Fadli Ananda secara lugas dan berani khas milenial memaparkan pandangan politiknya. Pada penutup debat Pilkada Makassar, DILAN yang diwakili Dokter Fadli menyampaikan pandangannya ihwal pemimpin ideal. Figur pemimpin yang dibutuhkan Makassar bukanlah 'Bang Jago' yang hanya mengumbar janji atau menawarkan materi, tapi mesti memberikan keteladanan.
"DILAN mengusung politik gaya baru, politik khas anak muda yang berani dan lugas. Itu kelihatan pada closing statement DILAN, mereka ingin memberikan pesan bahwa mereka tidak menawarkan materi dan mengumbar program, tapi akan memberikan keteladanan," tuturnya, Minggu, 8 November.
Hal lain yang patut diapresiasi dari performa DILAN pada acara debat publik semalam adalah komitmen mengangkat kearifan lokal. Tidak hanya memasukkannya dalam visi-misi dan program dan keseharian, pada penutup debat pun DILAN menunjukkannya melalui pantun.
"Dari debat semalam kita melihat terjaganya konsistensi DILAN dalam mengangkat kearifan lokal. Tak hanya visi misi dan program serta keseharian, pada closing statement dan sepanjang debat pun mereka selalu memperlihatkannya. Terakhir itu kita lihat di pantun closing statement," ujar Samsir.
Adapun pantun penutup closing statement dari DILAN yakni:
Jalangkote roko-roko unti
Minum sarabba campur panada
Kalau Makassar mau dilayani
Pilih Deng Ical- Fadli Ananda.