Pos Indonesia Terlibat di Proyek IKN Nusantara, Hadirkan Layanan Pergudangan Berkonsep Digitalisasi
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) ikut terlibat dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan menghadirkan layanan pergudangan yang mengusung konsep digitalisasi untuk memaksimalkan pengiriman barang dan menurunkan ongkos logistik.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana mengatakan kehadiran IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, harus menjadi sesuatu yang baru dengan memikirkan masa depan yang sarat teknologi.
"Warehouse sudah digital dan semua akses ke kantor sudah menggunakan teknologi, sehingga dengan konsep begitu, kami dari Pos Indonesia membawa logistik yang proven untuk IKN dan itu end to end logistics," ujarnya, dikutip dari Antara, Senin 18 Juli.
Choiriana mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki darat, laut, udara dengan perjalanan dari Aceh sampai Papua sudah sama seperti perjalanan sepertiga dunia.
Oleh karena itu, Pos Indonesia mendorong adanya logistik pembaharuan dengan konsep yang terintegrasi dari ujung ke ujung atau end to end karena proyek IKN sudah tersedia bandara dan pelabuhan yang mumpuni untuk logistik.
"Kesiapan pelabuhan dan bandara sudah oke. Semua kepentingan infrastruktur untuk membangun juga sudah disiapkan dengan baik, sehingga kami bersama-sama dengan para BUMN lain dapat menghasilkan end to end logistics di IKN dengan konsep yang baru," kata Choiriana.
Pos Indonesia berkolaborasi dengan sejumlah BUMN mulai dari Pelindo, Angkasa Pura, Pelni, hingga Damri untuk menghadirkan pengiriman logistik yang baik dan terintegrasi secara keseluruhan, sehingga barang apapun yang dibawa ke IKN akan cepat, aman, mudah, dan murah karena ekosistem sudah terbentuk dan siap.
Sistem pergudangan Pos Indonesia dalam proyek IKN kini sudah dilengkapi dengan manajemen, transportasi, pelacakan, dan pemesanan dengan konsep kekinian serta digital.
"Kami juga menyiapkan pengiriman pakai drone, kami akan pakai teknologi terbaru. Kecepatan pasti akan lebih baik, ketepatan sudah pasti, services akan lebih baik dan orang-orangnya pasti akan sangat nyaman," pungkas Choiriana.
Baca juga:
Pemerintah Indonesia menyatakan pembangunan IKN akan dilakukan dalam tiga tahap, di mana tahap pertama penyelesaian adalah pembangunan infrastruktur inti, antara lain, Istana Presiden, Gedung MPR/DPR, kantor-kantor pemerintahan, markas TNI-Polri, serta perumahan hingga tahun 2024.
Pada semester kedua tahun ini, pemerintah juga akan membangun akses-akses logistik, kemudian jalur-jalur untuk pembangunan infrastruktur.
Selanjutnya, pada tahun 2023, pemerintah akan mendatangkan sekitar 150 hingga 200 ribu pekerja ke IKN untuk mengejar waktu agar target pembangunan dapat tercapai sesuai target di tahun 2024.
Pembangunan IKN tahap dua akan dilakukan pada tahun 2025-2035 dan tahap tiga pada tahun 2035-2045.
Pemerintah membutuhkan total anggaran Rp466 triliun dalam membangun IKN Nusantara. Dari total anggaran Rp466 triliun tersebut, pemerintah merencanakan sebanyak 19-20 persen dari APBN, sementara sisanya berasal dari investasi dan kemitraan dengan swasta.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo optimistis pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tenggat waktu yang telah direncanakan mengingat pemerintah punya pengalaman membangun sejumlah infrastruktur, antara lain Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo yang memiliki banyak tantangan.