Kuasa Hukum Istri Irjen Ferdy Sambo Beberkan Kondisi Usai Muncul Spekulasi di Balik Kasus Brigadir J
JAKARTA - Kuasa hukum istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis, menyebut kondisi kliennya saat ini sangat tertekan. Penyebabnya, karena munculnya berbagai spekulasi mengenai rangkaian kejadian di balik insiden tewasnya Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat.
"Jadi kondisi klien kami saat ini dalam perawatan intensif terkait mengenai dampak psikologis yang beliau alami jadi saat ini seperti itu," kata Arman kepada wartawan di Gedung Dewan Pers, Jumat, 15 Juli.
Akan tetapi, tak menjelaskan secara gamblang dampak psikologis kliennya itu hingga mesti mendapat perawatan.
Arman, hanya menyebut semua itu disebabkan marak spekulasi tentang inseden tewasnya Brigadi J. Padahal, sampai saat ini belum ada bukti yang bisa menguatkannya.
"Harapan kami sebagai pihak dari yang mewakili keluarga karena biar bagaimana pun keluarga mempunyai anak 3 orang yang masih berusia muda dan ini yang menimbulkan dampak yang luar biasa," ungkapnya.
Karena itu, Arman pun meminta agar tak ada lagi spekulasi yang berkembang. Menurutnya, lebih baik menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kami harapkan dengan sangat bahwa teman-teman dari media betul-betul mempunyai rasa empati juga terhadap keluarga korban maupun korban sendiri, sambil kita menunggu hasil yang sekarang telah bekerja, menunggu kesimpulan yang telah dikerjakan oleh tim yang telah dibentuk oleh bapak Kapolri," kata Arman.
Baca juga:
- Misteri Luka Sayatan Brigadir J Dijawab Mabes Polri
- Dipicu Utang Belasan Juta Plus Kerap Diejek, Pria di Sumut Tembak Temannya
- Bharada E Sempat Bertanya 'Ada Apa Bang' Usai Dengar Teriakan dari Istri Kadiv Propam, Brigadir J Langsung Merespons dengan Tembakan
- Terungkap Aksi Brigadir J Sebelum Ditembak Rekannya, Masuk ke Kamar Istri Kadiv Propam, Sempat Todongkan Pistol
Sebagai informasi, Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabara tewas karena terlibat baku tembak Bharada E, pada Jumat, 8 Juli.
Aksi penembakan disebut terjadi di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hasil penyelidikan sementara, baku tembak diawali dengan teriakan istri Irjen Ferdy Sambo yang akan dilecehkan Brigadir J
Suara itulah yang menjadi pemicu Bharada E mencari sumber teriakan. Saat didekati, ternyata justru keberadaan Brigadir J yang ditemukan di depan kamar istri Irjen Ferdy Sambo.
Lalu, terjadilah baku tembak itu. Hingga akhirnya, Brigadir J tewas akibat tertembak.