Dituding Kirim Drone ke Rusia, Menteri Luar Negeri Iran: Kami Tidak Membantu Salah Satu Pihak yang Terlibat dalam Konflik Ukraina
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian tidak mengkonfirmasi penjualan peralatan militer ke Rusia, termasuk kendaraan udara tak berawak, memastikan Teheran menghindari langkah apa pun yang dapat mengakibatkan eskalasi di Ukraina, dalam wawancaranya dengan surat kabar La Repubblica yang diterbitkan pada Hari Rabu.
"Kami memiliki berbagai bentuk kerja sama dengan Rusia, termasuk di bidang pertahanan, tetapi kami tidak membantu salah satu pihak yang terlibat dalam konflik Ukraina, karena kami yakin itu harus diselesaikan," ujarnya seperti melansir TASS 13 Juli.
"Saya pikir saat ini masalahnya ada di tempat lain, beberapa negara Barat, termasuk AS, sedang membuat senjata dan mencoba menjual produk mereka. Kami berusaha menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi. Kami sedang berupaya menghentikan perang ini," terangnya mengomentari pernyataan oleh Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat Jake Sullivan tentang rencana Iran untuk mengirim drone ke Rusia.
Diberitakan sebelumnya, informasi intelijen Amerika Serikat yang baru dideklasifikasi mengungkapkan, Iran diperkirakan akan memasok Rusia dengan 'ratusan' drone, termasuk drone bersenjata, untuk digunakan dalam perang di Ukraina, sebut Sullivan.
Lebih jauh, ia menyebut Teheran juga siap untuk memberikan pelatihan bagi pasukan Moskow, tentang cara mengoperasikan drone yang diberikan sedini mungkin.
"Informasi menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus (kendaraan udara tak berawak), termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan kepada wartawan pada konferensi pers Gedung Putih, melansir CNN.
Baca juga:
- Jerman, Prancis hingga Belanda Kompak Tolak Cap 'Teroris' Israel Terhadap LSM Palestina
- Lindungi Pembicaraan Rahasia Agar Tidak Disadap Rusia, Uni Eropa Bangun Bunker Anti Mata-mata Berstandar NATO Senilai Rp120 Miliar
- AS Klaim Serangan Dronenya Tewaskan Pemimpin ISIS, Penanggung Jawab Pengembangan Jaringan di Luar Irak dan Suriah
- Kepala Intelijen Rusia Sebut Polandia Ketar-ketir Lantaran Rencana Ekspansi ke Ukraina Barat Bocor
"Informasi kami lebih lanjut menunjukkan, Iran sedang mempersiapkan untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan UAV ini, dengan sesi pelatihan awal dijadwalkan pada awal Juli. Tidak jelas apakah Iran telah mengirimkan salah satu dari UAV ini ke Rusia,' lanjutnya.
Seorang juru bicara di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan kepada CNN, informasi yang dijelaskan Sullivan kepada wartawan didasarkan pada informasi intelijen yang baru-baru ini diungkap.
Sullivan berpendapat, berita tentang Iran yang memasok pesawat tak berawak adalah bukti, serangan Rusia terhadap Ukraina dalam beberapa pekan terakhir datang dengan biaya parah, karena menipisnya senjatanya sendiri.