JAKARTA - Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Hari Selasa, pihaknya berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak buatan Iran yang digunakan oleh angkatan bersenjata Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.
Ini pertama kalinya Kyiv mengklaim telah menghilangkan salah satu perangkat tersebut, sejak Moskow dikabarkan melirik drone buatan Teheran.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengunggah gambar yang tampak sebagai bagian dari pesawat tak berawak yang hancur, dengan tulisan 'Geran-2' di sampingnya dalam bahasa Rusia. Ujung sayapnya tampak cocok dengan drone jenis Shahed-136 besutan Iran.
Dikatakan pesawat tak berawak, atau kendaraan udara tak berawak (UAV), telah "dihilangkan" di dekat Kupiansk, sebuah kota di wilayah Kharkiv yang baru-baru ini direbut kembali oleh Ukraina, dikutip dari Reuters 14 September.
Pakar militer mengatakan, pesawat tak berawak Iran akan berguna bagi Rusia untuk pengintaian dan sebagai amunisi yang 'berkeliaran', yang dapat menunggu waktu mereka dalam menemukan dan menyerang target yang sesuai.
Iranian attack UAV Shahed-136, eliminated by the #UAarmy near Kupiansk, Kharkiv region.
🇷🇺 and 🇮🇷: A perfect union of two despots.
📷 @kms_d4k pic.twitter.com/M7sQ9PX1hJ
— Defense of Ukraine (@DefenceU) September 13, 2022
Sementara mengutip Arab News, Drone Shahed-136 bersayap delta yang mudah dikenali, dijatuhkan di dekat kota Kupiansk saat pasukan Rusia mundur menuju perbatasan. Drone itu dikatakan gagal meledak, seperti yang dirancang untuk dilakukan.
Iran memiliki beberapa versi drone Shahed yang memiliki jangkauan bervariasi, hingga sekitar 2.000 kilometer.
Diberitakan sebelumnya, para pejabat Negeri Paman Sam Juli lalu mengatakan memiliki informasi, Iran sedang bersiap untuk memberi Rusia hingga beberapa ratus pesawat tak berawak, termasuk beberapa yang mampu membawa senjata.
Dikatakan, para pejabat Rusia juga telah mengunjungi Iran, untuk melihat kendaraan udara tak berawak yang mampu menyerang.
Klaim itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran, yang telah memasok drone ke sekutunya di Timur Tengah, kini memberikan dukungan kepada Rusia untuk perang di Ukraina.
BACA JUGA:
Namun, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada saat itu membantah klaim tersebut, termasuk dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Ukraina.
"Kami memiliki berbagai bentuk kerja sama dengan Rusia, termasuk di bidang pertahanan. Tetapi kami tidak membantu salah satu pihak yang terlibat dalam konflik Ukraina, karena kami yakin itu harus diselesaikan," ujarnya seperti melansir TASS.
Menariknya, Komandan Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Kioumars Heydari mengungkapkan, Iran siap untuk mengekspor persenjataan canggih, termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV), ke negara-negara sahabat, saat Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Teheran juga Juli lalu.