Prancis Sebut Uni Eropa Bakal Tambah Sanksi untuk Iran, Terkait Kekerasan Terhadap Pengunjuk Rasa dan Drone ke Rusia
Ilustrasi Uni Eropa. (Wikimedia Commons/Thijs ter Haar)

Bagikan:

JAKARTA - Uni Eropa akan menyetujui sanksi baru yang menargetkan Iran, terkat pelanggaran hak asasi manusia dalam tindakan kerasnya terhadap pengunjuk rasa di negara itu dan pasokan drone ke Rusia, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Kamis.

Berbicara kepada wartawan, Anne-Claire Legendre mengatakan para menteri luar negeri akan membahas penunjukan baru pada individu dan entitas yang terlibat dalam penumpasan dan entitas yang mengekspor drone ke Rusia, dilansir dari Reuters 9 Desember.

Iran mengatakan telah mengirimkan sejumlah kecil drone ke Rusia sebelum invasi ke Ukraina. Sementara, Rusia membantah pasukannya telah menggunakan drone Iran untuk menyerang Ukraina.

Diketahui, Uni Eropa telah memberlakukan dua putaran sanksi sejak Oktober dalam bentuk pembekuan aset dan larangan bepergian.

Protes, yang dipicu oleh kematian wanita Kurdi Iran Mahsa Amini pada 16 September saat berada dalam tahanan polisi moralitas, menandai salah satu tantangan paling berani terhadap Republik Islam sejak revolusi 1979.

Sejauh ini, 341 demonstran tewas dalam kerusuhan dan lebih dari 15.800 ditahan, menurut kantor berita aktivis HRANA.

Selain itu, kekuatan Barat juga mengatakan mereka terus melihat penyediaan drone Iran ke Rusia dan yakin Teheran juga akan segera memasok rudal balistik.

Dua sumber diplomatik mengatakan, sanksi baru itu diperkirakan akan disetujui dan diadopsi pada Senin. Salah satu sumber mengatakan 21 individu dan satu entitas akan dikenai sanksi atas pelanggaran HAM, sementara ada 10 proposal terkait drone.

Ditambahkan, beberapa negara juga menyatakan keprihatinan atas kemungkinan transfer rudal balistik dari Iran ke Rusia, kata diplomat itu.