Kepala Intelijen Rusia Sebut Polandia Ketar-ketir Lantaran Rencana Ekspansi ke Ukraina Barat Bocor

JAKARTA - Polandia sedang berusaha untuk menyembunyikan ekspansinya ke Ukraina Barat dan dengan gugup membocorkan rencananya untuk memecah Ukraina, direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergey Naryshkin mengatakan pada Hari Selasa.

"Informasi yang masuk ke Layanan menunjukkan reaksi gugup dari kepemimpinan Polandia terhadap fakta, rencananya untuk memecah Ukraina telah muncul di mata publik," kata biro pers Layanan mengutipnya, dilansir dari TASS 13 Juli.

Dalam kata-katanya disebut, Warsawa jelas berharap bahwa di tengah kebuntuan geopolitik yang sulit, baik Kiev maupun Washington tidak ada Moskow yang akan memperhatikan persiapannya untuk merebut wilayah Ukraina.

"Polandia berharap ketika konflik di Ukraina mencapai fase penyelesaian diplomatik, kedua pihak harus mengakui 'ekspansi Polandia' sebagai fakta yang tercapai," terang Naryshkin.

"Sekarang, setelah bocornya informasi yang masuk akal, kepemimpinan Polandia harus menenangkan kekhawatiran NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) dan 'Teman' Uni Eropa," sambungnya.

Sekarang, Warsawa berharap untuk memperbaiki situasi melalui propaganda yang luas. Lembaga think tank dan media massa yang dikendalikan oleh pemerintah telah diinstruksikan untuk melakukan kampanye media untuk menyamarkan tindakan Polandia dalam memperkuat posisinya di Ukraina dan membantah "rumor".

Menurut informasi dari Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, direncanakan untuk fokus pada penciptaan citra 'partisipasi kolektif' dari semua tetangga Ukraina dalam urusan Kyiv.

Untuk tujuan ini, Warsawa berencana untuk bekerja sama lebih erat dalam masalah Ukraina dengan Hongaria dan Rumania, untuk bersembunyi di belakang mereka guna melaksanakan rencananya.

"Warsawa tampaknya tidak melihat bahwa ambisi "rahasia" dan kerumitannya telah menjadi sumber ejekan dan kejengkelan bagi 'pelanggannya' selama bertahun-tahun. Dokumen yang dideklasifikasi Badan Intelijen Luar Negeri memberikan karakteristik artikulasi yang diberikan Menteri Luar Negeri Inggris John Simon pada tahun 1935, yang mengatakan kebijakan prestise kekanak-kanakan Pemerintah Polandia menghalangi pembangunan perdamaian di Eropa dan tidak cocok dengan posisi politik, keuangan, atau militernya," tambah biro pers.