Wisata Mulai Menggeliat, Pintu Rezeki Pedagang Suvenir di Kepulauan Seribu Kembali Terbuka
JAKARTA - Senyum kembali terlukis pada wajah Muhammad Solihin saat menyambut wisatawan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu. Penjaga toko suvenir di Pulau Untung Jawa ini langsung menjajakan produk di tokonya pada tiap wisatawan yang mampir.
Sebagaimana diketahui, kondisi pandemi COVID-19 yang melanda sejak tahun 2020 di Indonesia melemahkan kondisi perekonomian, tak terkecuali sektor pariwisata.
Sejak awal pandemi, aktivitas wisata mulai menurun. Saat lonjakan kasus COVID-19 melanda, wisata Kepulauan Seribu sempat ditutup seiring dengan penerapan PPKM Darurat pada pertengahan 2021 lalu.
Sampai akhirnya, saat gelombang kasus mulai melandai, pemerintah kembali membuka wisata Kepulauan Seribu pada Oktober 2021. Angin segar masyarakat yang berwirausaha di Kepulauan Seribu mulai terasa, termasuk pada Solihin.
Saat ditemui VOI di Pulau Untung Jawa, Solihin bercerita bahwa omzet dagangannya kembali meningkat seiring dengan wisatawan yang mulai menggeliat. Dalam enam bulan, toko yang tempat Solihin bekerja meraup omzet Rp26 juta.
"Sebenarnya angka ini masih jauh dari sebelum pandemi yang bisa mendapat omzet hingga Rp40 jutaan dalam enam bulan. Tapi, alhamdulillah sudah ada pemasukan lagi," kata Solihin, Selasa, 12 Juli.
Sovenir yang dijual Solihin cukup bervariasi, mulai dari gantungan kunci seharga Rp5.000 hingga miniatur kapal phinisi yang dibanderol Rp2,5 juta.
Adapun, produk paling sering dibeli wisatawan adalah sovenir yang dibuat dari bahan kerang, seperti kotak tisu, kotak perhiasan, tirai, hingga hiasan gantung.
Baca juga:
- 16 Pengembang di Kepulauan Seribu Belum Serahkan Kewajiban SIPPT, Bupati Jelaskan Penyebabnya
- Dicecar DPRD Soal Temuan Helipad Diduga Ilegal, Bupati Kepulauan Seribu Klaim Penggunaannya Justru Bermanfaat
- Kabar Baik, Puluhan Hewan Kurban dari Kepulauan Seribu Bebas PMK
- DPRD Minta Anies Baswedan Segera Terbitkan Pergub Retribusi Kapal Hingga Helikopter di Kepuluan Seribu
"Produk kita sebagian membeli barang jadi dari luar. Sebagian lagi membeli barang setengah jadi, lalu kita olah sendiri menjadi suvenir. Khusus suvenir dari kerang, bahannya didatengin dari luar. Sebab, kerang di Kepulauan Seribu tidak boleh diambil karena konservasi. Nah, kerang ini kita beli dari sisa konsumsi, lalu kita oleh lagi menjadi produk cinderamata," urai Solihin.
Sebagai seorang pendatang yang telah tinggal di Kepulauan Seribu sejak delapan tahun lalu, Solihin berharap pandemi COVID-19 segera berakhir. Sehingga, mobilitas masyarakat bisa kembali normal dan kegiatan pariwisata semakin menggeliat demi peningkatan kondisi perekonomian penduduk sekitar.
"Harapan saya, mudah-mudahan pandemi benar benar ilang, sehingga pariwisata akan benar-benar pulih," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, mayoritas mata pencaharian penduduk Pulau Untung Jawa adalah sektor pariwisata. Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu mencatat, jumlah kunjungan wisatawan di pulau ini paling banyak dari pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Pada akhir pekan, rata-rata terdapat 1.500 hingga wisatawan yang berkunjung ke pulau ini.
Pulau Untung Jawa juga ditetapkan sebagai desa wisata. Pulau ini memiliki sejumlah objek wisata seperti wisata bahari, wisata sejarah, wisata kuliner khas ikan bakar, snorkeling, banana boat, bersepeda, berpetualang di hutan mangrove, memancing ikan, dan sebagainya.