BI Gelar Festival Ekonomi Keuangan Digital 2022 di Bali, Klaim Terbesar di Dunia Setelah Pandemi
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) hari ini secara resmi memulai Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 di Bali.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, gelaran tersebut diselenggarakan secara hybrid, baik yang datang secara langsung maupun yang mengikuti agenda secara virtual.
"Ini adalah pertemuan fisik terbesar yang pernah dilakukan di seluruh dunia setelah COVID-19," ujarnya saat memberikan pidato pembuka seperti yang disiarkan melalui saluran virtual pada Senin, 11 Juli.
Menurut Perry, penyelenggara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 juga merupakan side event dari rangkaian sejumlah pertemuan G20 di tahun ini.
“Kegiatan akan dilangsungkan selama satu pekan ke depan. Ayo datang ke Bali kita ramaikan festival ini,” katanya.
Guna turut mensukseskan perhelatan tersebut, bank sentral juga menggandeng sejumlah mitra strategis, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pemprov Bali, serta berbagai partner lain.
Baca juga:
“Acara ini dihadiri banyak pihak di lintas sektor, termasuk juga para pelaku usaha dan disaksikan sekitar 3.000 pemirsa melalui saluran virtual,” tutur dia.
Mengutip siaran Bank Indonesia, diketahui bahwa nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Mei 2022 tumbuh 35,25 persen (yoy) mencapai Rp32 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen (yoy) menjadi Rp3.766,7 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 5,43 persen (yoy) menjadi Rp630,9 triliun.