JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa kondisi pandemi saat ini tidak hanya memberi tekanan tetapi juga sebuah peluang untuk bisa mengembangkan perekonomian menuju level baru.
“Pandemi COVID-19 di sisi lain telah menciptakan prospek cerah pada potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia,” ujarnya saat berbicara mewakili Presiden Joko Widodo dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 di Bali, Senin, 11 Juli.
Menurut Airlangga, pada 2021, nilai perdagangan digital di dalam negeri mencapai Rp401 triliun. Jumlah itu terbentuk seiring dengan meningkatnya ekspektasi dan preferensi berbelanja daring serta didukung perluasan sistem pembayaran digital dan akselerasi digital banking.
Dia meyakini jika pada 2025 potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai sekitar Rp2.050 triliun. Angka ini diproyeksikan melesat menjadi Rp4.531 triliun pada 2030 mendatang.
“Indonesia juga menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara. Kita mewakili 40 persen digitalisasi di kawasan ASEAN dengan didukung upaya perbaikan iklim usaha yang kondusif," tuturnya.
BACA JUGA:
Airlangga menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah mengoptimalkan peluang digitalisasi melalui implementasi sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital.
Selain itu, diupayakan pula penguatan kerjasama dan konektivitas pada lingkup regional maupun global di berbagai sektor, termasuk sektor perdagangan dan pembayaran di Asia Tenggara.
“Digitalisasi ekonomi dan keuangan digital terus diakselerasi dengan perbaikan-perbaikan dan telah mendorong capaian inklusi keuangan nasional," tutup Menko Airlangga.