Menko Airlangga Pede Ekonomi RI Terus Menguat di Tengah Tekanan Global yang Semakin Kencang
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa prospek ekonomi Indonesia masih tetap berada di jalur optimisme meski perkembangan global berpotensi memberikan tekanan terhadap upaya pemulihan.

Menurut dia, sejumlah indikator makro berada dalam kondisi stabil dengan peluang resesi yang lebih kecil jika dibandingkan negara lain.

“Pemerintah tetap optimis bahwa di periode sepanjang 2022 perekonomian dapat tumbuh sebesar 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy),” ujarnya dalam keterangan pers dikutip redaksi pada Rabu, 3 Agustus.

Airlangga menambahkan, sinyal positif ini ditopang oleh sinergi kesehatan dan kebijakan ekonomi yang mampu mendorong peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor.

“Pertumbuhan ekonomi juga akan sangat bergantung kepada pengendalian pandemi serta kebijakan ekonomi yang tepat, termasuk kebijakan fiskal dan moneter. Apabila strategi ini bisa terlaksana dengan baik maka proses pemulihan dapat lebih kuat, penciptaan lapangan kerja secara signifikan, serta kesiapan bertransformasi digital dalam banyak bidang di masa depan,” tuturnya.

Sebagai catatan, pada kuartal I 2022 pertumbuhan ekonomi RI mampu menyentuh angka 5,01 persen. Pada sisi konsumsi, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) serta penjualan ritel terus tumbuh sehingga mampu menjadi insentif bagi industri untuk terus meningkatkan produksi.

Hal ini juga tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) yang terus mencatatkan ekspansi selama 11 bulan beruntun. Di saat bersamaan, di tengah kenaikan inflasi global, inflasi Indonesia per Juli 2022 sebesar 4,94 persen dan diklaim relatif terkendali jika dibandingkan negara lainnya seperti Jerman yang mengalami inflasi sebesar 7,5 persen atau Prancis sebesar 6,1 persen.

Dari sisi eksternal, Indonesia memiliki ketahanan yang terjaga baik melalui surplus neraca perdagangan selama 25 bulan berturut-turut. Bahkan pada periode Januari-Juni 2022, surplus telah mencapai 24,8 miliar dolar AS atau dua kali lipat dari surplus pada periode sama tahun lalu.

“Dalam jangka menengah-panjang, Pemerintah Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Grand Strategy Pembangunan Berkelanjutan. Hal ini disokong dengan fundamental perekonomian yang solid dan telah mampu kembali ke level sebelum pandemi, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan cerahnya prospek indikator utama,” tutup Menko Airlangga.