Presiden Volodymyr Zelensky Berhentikan Lima Duta Besar Ukraina, Termasuk yang di Jerman
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sabtu (9/7), mengatakan ia telah memberhentikan sejumlah Duta Besar Ukraina di luar negeri, termasuk dubes untuk Jerman yang kerap bersuara lantang.
Zelensky mengumumkan pemberhentian terhadap Duta Besar Ukraina untuk Jerman, India, Republik Ceko, Norwegia, dan Hongaria. Ia mengatakan calon pengganti para dubes itu sudah disiapkan.
"Perputaran ini adalah bagian normal dalam praktik diplomatik," katanya melalui pernyataan seperti dilansir Antara.
Tidak jelas apakah para dubes itu akan diberi posisi baru.
Zelensky sudah melancarkan desakan agar para diplomatnya meningkatkan upaya menggalang dukungan internasional dan bantuan militer bagi Ukraina, yang sedang berusaha mempertahankan diri dari invasi Rusia sejak 24 Februari.
Hubungan Kyiv dengan Jerman, negara yang sangat bergantung pada pasokan energi dari Rusia serta merupakan ekonomi terbesar di Eropa, sangat sensitif.
Dubes Andriy Melnyk (46 tahun) dikenal luas oleh kalangan politisi dan diplomat di Berlin. Ia ditunjuk sebagai duta besar untuk Jerman pada 2014 oleh pendahulu Zelensky.
Melnyk kerap bersuara lantang di media sosial. Ia pernah mencela para politisi dan cendekiawan yang menentang langkah untuk mempersenjatai Ukraina --guna memerangi invasi Rusia-- sebagai orang-orang pengambil hati.
Ia juga pernah melemparkan kritik terhadap Kanselir Jerman Olaf Scholz ketika Scholz tidak segera menerima undangan Zelensky untuk berkunjung ke Kyiv.
Kyiv dan Berlin saat ini terlibat dalam perselisihan menyangkut sebuah turbin buat Jerman yang sekarang sedang menjalani perawatan di Kanada.
Baca juga:
- Turki Sukses Uji Coba Luncurkan Rudal Anti-kapal Atmaca dari Darat dengan Sistem Mobile
- Facebook, Twitter Sampai TikTok Tengah Bekerja Keras Hapus Video Penembakan Shinzo Abe
- Anggota Terakhir Easy Company 'Band of Brothers' Bradford Clark Freeman Wafat di Usia 97 tahun, Ikut Dalam 'D-Day' di Normandia
Berlin menginginkan Ottawa mengembalikan turbin itu ke perusahaan raksasa gas alam Rusia, Gazprom, untuk memompa gas ke Eropa.
Namun, Kyiv mendesak Kanada untuk menyimpan turbin tersebut, dengan alasan pengembalian itu akan melanggar aturan sanksi atas Moskow.
Kanada pada Sabtu mengatakan akan mengembalikan turbin itu.