Kemenkes Perkuat Empat Faktor Kesehatan Jelang KTT G20 di Bali

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memperkuat empat aspek kesehatan untuk memastikan setiap partisipan dalam kondisi aman dan sehat jelang gelaran KTT G20 di Bali pada Oktober 2022 mendatang.

“Saat ini berbagai persiapan bidang kesehatan terus dimatangkan. Karena pada prinsipnya kami ingin memberikan rasa aman kepada para peserta G20,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 9 Juli.

Dalam rapat koordinasi penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia yang digelar pada Jumat 8 Juli, Menteri Budi menyebutkan keempat hal itu adalah protokol kesehatan, surveilans, vaksinasi dan sistem perawatan.

Penguatan protokol kesehatan dilakukan dengan menyiapkan satu dokumen protokol kesehatan yang akan dijadikan sebagai pedoman para delegasi yang mengikuti KTT G20.

Pedoman itu disusun untuk jadi acuan pelaksanaan G20 mulai dari awal hingga acara dirampungkan, setiap pihak pun diharapkan dapat benar-benar mematuhi aturan yang berlaku guna meminimalisir terjadinya penularan COVID-19. Draf final pedoman ditargetkan selesai pada Agustus 2022.

Kemudian seiring dengan munculnya sub-varian BA.4 dan BA.5, penguatan surveilans akan dilakukan pada bulan September atau Oktober 2022 untuk melihat karakteristik penularan COVID-19 di Bali, melalui penguatan 3T (testing, tracing dan treatment) dan pemeriksaan antigen pada semua delegasi.

Mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19 akibat sub-varian itu yang semakin meluas, Kemenkes turut menyiapkan infrastruktur surveilans berupa alat mesin Whole Genome Sequensing (WGS) di Universitas Udayana, Bali, sehingga pemeriksaan sampel selesai dengan cepat.

“Selama acara, kita juga sediakan tes antigen untuk pendamping para delegasi, lalu harus daftar pakai barcode yang terhubung ke PeduliLindungi. Ini untuk memastikan semua sehat,” ucap Budi.

Budi melanjutkan cakupan vaksinasi di Bali memang sudah sangat baik. Namun, laju vaksinasi masih harus terus ditingkatkan untuk memperkuat kekebalan tubuh seluruh masyarakat.

“Saya minta vaksinasi COVID-19 tetap didorong, baik yang dosis lengkap maupun booster. Kalau sekarang mulai digiatkan lagi, kita bisa drop vaksinnya karena jumlahnya masih banyak, ini untuk memastikan kekebalan masyarakat Bali bagus,” kata Menteri Budi.

Aspek kesehatan terakhir yang turut diperkuat adalah layanan perawatan. Kemenkes sudah menyiapkan sebanyak lima rumah sakit sebagai tempat rujukan pelayanan kesehatan KTT G20.

Kelima rumah sakit itu yakni RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit BIMC Nusa Dua, dan Rumah Sakit Universitas Udayana.

Selain rumah sakit rujukan, Budi mengatakan telah menyiapkan fasilitas kesehatan di setiap hotel yang dijadikan lokasi pertemuan G20.

“Semua sudah kita koordinasikan supaya mempersiapkan diri menghadapi KTT. Sejumlah dokter paru juga sudah kita siapkan, kalau perlu kita terbangkan langsung dari Jakarta untuk memastikan semua siap pada Oktober nanti,” ujar Budi