Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan sejumlah kesiapan dalam menghadapi potensi bencana jelang konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Badung, Bali.

Suharyanto menyampaikan untuk meningkatkan kapasitas penanganan bencana, BNPB beberapa waktu lalu melakukan Table Top Exercise (TTX) melibatkan seluruh unsur multi-pihak yang terlibat penyelenggaraan KTT G20.

"Terkait bencana alam kami sudah laksanakan TTX, intinya apabila betul-betul terjadi bencana, kita sudah siap mau berbuat apa dan mau bagaimana, sudah dilatih," tutur Suharyanto saat menghadiri rapat tingkat menteri membahas Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Badung, Bali, pada Selasa 4 Oktober, disitat dari Antara.

Suharyanto hadir didampingi jajaran pejabat BNPB dan Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Suharyanto yang juga Ketua Satgas PMK mengatakan jelang gelaran KTT G20 telah mempercepat kedatangan vaksin hewan di Bali.

"Kami menambah tim vaksinator dan vaksin hingga akhir Oktober dengan target 80 persen ternak tervaksin, yang sudah vaksin antibodinya meningkat 99,54 persen," ujar dia.

Suharyanto menambahkan, testing telah dilakukan pada hewan ternak di Bali dan yang terpapar sudah dipotong. "Testing sudah dilaksanakan serta enam ekor yang positif dilakukan potong bersyarat," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta BNPB agar mempersiapkan langkah-langkah terkait penanganan PMK dan juga potensi bencana alam.

"Pertama persiapan terkait PMK, yang kedua kemungkinan erupsi Gunung Agung dan ketiga tentu gempa," ujar Luhut.

Selain Kepala BNPB dan Menko Marves, rapat juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Kesehatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gubernur Bali dan pihak-pihak yang terlibat dalam perhelatan KTT G20.